Garuda Siapkan 2.495 Kursi Tambahan saat Libur Natal dan Tahun Baru

26 November 2019 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ngopi BUMN dengan Garuda Indonesia soal persiapan Natal dan tahun baru, Selasa (26/11). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ngopi BUMN dengan Garuda Indonesia soal persiapan Natal dan tahun baru, Selasa (26/11). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyiapkan 2 pesawat berbadan lebar tambahan untuk memfasilitasi lonjakan penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), yakni Boeing 777-300 dan Airbus 330-900.
ADVERTISEMENT
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah menjelaskan, pesawat itu akan digunakan mulai 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020. Pesawat berbadan lebar dipakai agar jumlah penumpang yang bisa diangkut bertambah banyak.
Adapun pesawat Boeing 777-300 memiliki kapasitas penumpang sebanyak 393 orang, sementara Airbus 330-900 memiliki kapasitas 314 orang. Di samping itu, jumlah penerbangan armada reguler juga ditambah. Total tambahan pesawat dan penerbangan mencapai 2.495 kursi.
"Untuk mengantisipasi permintaan pasar periode peak season, sedikitnya Garuda Indonesia menyiapkan 2.495‎ kursi tambahan," ujarnya dalam Ngopi di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (26/11).
Garuda Indonesia Kebaya Pertiwi Special Flight Foto: Dok. Garuda Indonesia
Dia menjelaskan, pesawat berbadan lebar itu disiapkan untuk memberikan pengalaman berbeda kepada penumpang. Pesawat berbadan ‎lebar itu biasanya dipakai Garuda Indonesia untuk melayani penerbangan internasional.
ADVERTISEMENT
"Kita berikan layanan terbaik kepada masyarakat untuk berlibur Nataru. Pesawat berbadan lebar ini biasanya dinikmati penumpang internasional," kata Pikri.
Dia menambahkan, pesawat berbadan lebar itu nantinya hanya akan dipakai di bandara yang landasan pacunya memadai seperti Surabaya, Semarang, Bandara Baru Yogyakarta hingga Bali. Sementara bandara yang kapasitasnya belum mencukupi tetap menggunakan pesawat reguler.
"‎Labuan Bajo paling tinggi (traffic-nya), tapi tidak bisa pesawat berbadan besar. Garuda Indonesia tambah dengan pesawat reguler," bebernya.