Garudafood Bagikan Dividen Rp 9 per Saham, Totalnya Rp 331,92 Miliar

30 April 2024 18:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajaran direksi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dalam RUPS, Selasa (30/4). Foto: GarudaFood
zoom-in-whitePerbesar
Jajaran direksi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dalam RUPS, Selasa (30/4). Foto: GarudaFood
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menetapkan besaran dividen sebesar Rp 9 per saham atau sekitar Rp 331,92 miliar atau sekitar 57,19 persen dari laba tahun buku 2023 yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk Rp 580,41 miliar. Penetapan itu dilakukan perusahaan dalam RUPS perusahaan yang digelar, Selasa (30/4).
ADVERTISEMENT
Dividen itu akan dibagikan secara tunai pada tanggal 21 Mei 2024 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar di Daftar Pemegang Saham pada tanggal 15 Mei 2024.
Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja mengatakan, pembagian dividen ini tentunya telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis Garudafood serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Selain itu RUPSLB Garudafood 2024 membahas sejumlah agenda, seperti penambahan kegiatan usaha utama Garudafood yaitu Industri Makanan Bayi, penambahan kegiatan usaha utama entitas anak usaha Garudafood yaitu PT Sinarniaga Sejahtera (SNS) dalam bidang usaha Perdagangan Besar Obat Tradisional (PBOT) untuk Manusia dan Perdagangan Besar Obat Farmasi (PBOF) untuk Manusia.
Serta pembelian kembali saham Garudafood yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp20 miliar.
ADVERTISEMENT
“Garudafood telah menghitung dengan saksama atas peluang usaha yang dapat dijalankan secara berkelanjutan dan Garudafood berkeyakinan mampu memanfaatkan peluang yang ada, guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” ungkap Hardianto, Selasa (30/4).
“Dengan studi kelayakan yang telah dilakukan, Garudafood optimis bahwa penambahan kegiatan usaha ke sektor industri makanan bayi dapat meningkatkan peluang usaha serta pendapatan dan laba Garudafood ke depan,” tambahnya.

Kinerja Garudafood 2023

Jajaran direksi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dalam RUPS, Selasa (30/4). Foto: GarudaFood
Garudafood juga mengumumkan kinerja positif sepanjang 2023 yang berhasil membukukan pendapatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 580,41 miliar atau naik sebesar 36,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah Garudafood.
Pertumbuhan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut ditopang oleh beberapa faktor di antaranya pengelolaan biaya operasional dengan sangat baik, seperti biaya bahan baku produksi, bahan kemas serta biaya logistik.
ADVERTISEMENT
Selama tahun 2023, Garudafood telah menjalankan rencana kerja dan inisiatif strategis dalam mengembangkan usaha. Hasilnya tercermin dalam kinerja operasional dan keuangan yang terus tumbuh positif dibandingkan tahun sebelumnya.

Tantangan Garudafood 2024

Perusahaan juga menyatakan terdapat beberapa tantangan yang ada di tahun ini seperti volatilitas harga bahan baku dan energi yang dipengaruhi kondisi geopolitik global dan perubahan iklim secara ekstrem. Ada juga regulasi yang berpotensi menghambat kelangsungan dunia usaha, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan pelemahan pengeluaran konsumsi masyarakat, persaingan bisnis yang semakin meningkat, dan perubahan perilaku konsumen serta transisi pemerintahan baru.
Untuk menghadapi itu, Direktur Garudafood, Paulus Tedjosutikno mengatakan, terdapat langkah-langkah strategis yang dilakukan perusahaan. Salah satunya, fokus pada ekspansi saluran distribusi, pengembangan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, digitalisasi logistik, dan peningkatan layanan di sektor jasa makanan.
ADVERTISEMENT
"Kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk menghasilkan produk berkualitas dan berinovasi menjadi prioritas Garudafood seraya tetap konsisten dalam mengelola risiko bisnis," kata Paulus.