Garudafood dan Cimory Kena Dampak Rupiah Anjlok, Harga Produk Naik?

19 April 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Produk PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory terkena dampak pelemahan rupiah terhadap harga bahan baku. Rupiah anjlok 89 poin atau 0,55 persen ke level Rp 16.268 per dolar Amerika Serikat (AS) berdasarkan data Bloomberg.
ADVERTISEMENT
Head of Corporate Communications and External Relations Garudafood Dian Astriana mengatakan kokoa menjadi komponen bahan baku Garudafood yang terimbas rupiah anjlok. Namun perusahaan belum berencana menaikkan harga produk.
“Untuk pelemahan kurs dapat diatasi dengan natural hedge melalui ekspor dalam USD. Sementara soal kenaikan harga produk, kami belum ada rencana terkait hal tersebut,” ujar Dian kepada kumparan, Jumat (19/4).
Meski demikian, Dian memastikan Garudafood telah meneken kontrak pasokan untuk kokoa hingga akhir tahun 2024 sehingga fluktuasi harga kokoa dunia dapat ditahan.
Yoghurt squeeze baru dari Cimory Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Senada, Corporate Secretary Manager Cimory Dinar Primasari menyebut merosotnya nilai tukar rupiah sedikit berdampak terhadap beberapa bahan baku impor dari luar negeri. Perusahaan belum akan menaikkan harga produk.
“Sejauh ini, kami masih terus memantau situasi tersebut. Saat ini, kami masih belum menaikkan harga,” terang Dinar.
ADVERTISEMENT
Cimory menghadapi pelemahan dengan pemilihan bahan baku dengan harga yang lebih kompetitif. Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah pada pagi hari sempat menguat terhadap dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah terhadap dolar AS pada pukul 08:57 WIB berada di Rp 16.179 atau naik 41 poin (0,25 persen).