Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Gasifikasi Batu Bara Jalan, Pertamina Target Impor LPG Turun 70 Persen
27 November 2018 14:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), dan Air Products and Chemicals Inc menjalin kerja sama dalam mengembangkan gasifikasi batu bara di Mulut Tambang Batu bara Peranap.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan ketika proyek gasifikasi batu bara itu telah berjalan, pihaknya menargetkan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG ) yang dilakukan pemerintah dapat turun hingga 70 persen.
“Sekitar 70 persen (menurunkan impor), target kita 70 persen. Kami tadi ditantang untuk kurangi impor, ini langkah-langkahnya sedang kami lakukan,” kata Nicke saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (27/11).
Dia menjelaskan dalam proyek ini, batu bara akan digasifikasi menjadi Dimethylether (DME) dan Synthetic Natural Gas (SNG). Menurut dia, DME dan SNG itu dapat menggantikan sebagian LPG yang diimpor.
“Itu untuk mengganti sebagian LPG sehingga menurunkan impor. Jadi dari coal diproses menjadi syn gas (SNG), kemudian menjadi DME,” papar Nicke.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pembangunan proyek gasifikasi batu bara itu ditargetkan dapat dimulai pada awal 2019. Sebab teknologi yang akan digunakan sudah ditentukan. Ditargetkan, gasifikasi batu bara dapat berjalan di 2022.
“Kami akan bangun yang di Peranap dengan PTBA, awal tahun sudah mulai perencanaan proyeknya, di Peranap itu harus main mouth,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, kerja sama antara 3 perusahaan tersebut diteken pada 7 November 2018 di Allentowns, Amerika Serikat. Ditargetkan pabrik yang akan didirikan memiliki kapasitas 400 ribu ton DME per tahun dan 50 MMSCFD SNG.
Live Update