Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Gawat, Sentra Produksi Beras Bakal Dilanda Kekeringan Parah karena El Nino
4 September 2023 18:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan dampak El Nino dapat menimbulkan sebagian daerah di Indonesia kekeringan hebat. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kekeringan ini akan terjadi pada Agustus hingga Oktober.
ADVERTISEMENT
Arief mengatakan, kekeringan ini juga dapat melanda sentra penghasil beras, seperti Pulau Jawa, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan NTB.
"Hal ini tentunya menjadi perhatian bersama karena ada potensi kekeringan terparah terjadi pada daerah-daerah sentra produksi beras, seperti di Pulau Jawa sebagian Sumatera di bagian Selatan Sulawesi Selatan dan NTB," kata Arief dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Senin (4/9).
Dalam periode September hingga Oktober, puncak kekeringan akibat El Nino akan mencapai 60 hingga 80 persen. Arief menyebut, selama Januari sampai Oktober 2023 ini produksi beras memang lebih rendah 660 ribu ton dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dalam paparannya produksi di tahun 2022 pada Januari sampai Oktober sebanyak 28,5 juta ton sedangkan di 2023 diprediksi hanya mencapai 27,8 juta ton.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrem atau El Nino. Kondisi iklim ekstrem tersebut diprediksi akan menyebabkan menurunnya produksi dan ketersediaan pangan secara global, termasuk di Indonesia.
“Untuk mengantisipasi dampak El Nino, Kementan melakukan Gerakan Nasional (GERNAS) Penanggulangan El Nino di 10 provinsi seluas 500 ribu hektare,” jelas Syahrul saat memimpin upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Kantor Kementan, Jakarta, Kamis (17/8).
Gernas Penanggulangan El Nino ini diharapkan dapat kompensasi penurunan produksi padi sebesar 3 juta ton Gabah Kiring Giling (GKG) atau 1,5 juta ton setara beras.