Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gaya Hedon Istri Eks PM Malaysia yang Berujung 10 Tahun Penjara
3 September 2022 10:23 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur menjatuhkan hukuman kepada istri eks Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor 10 tahun penjara pada hari Kamis (1/9). Hukuman tersebut diputuskan karena Mansor terbukti meminta dan menerima suap untuk membantu sebuah perusahaan mendapatkan kontrak atas proyek pemerintah.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Reuters, Sabtu (3/9), Mansor juga harus membayar denda USD 216 juta atau setara Rp 3,216 triliun. Ia didakwa korupsi karena meminta suap sebesar RM 187,5 juta atau sekitar Rp 621,377 miliar. Ia juga menerima suap RM 6,5 juta atau Rp 21,54 miliar dari pejabat perusahaan yang memenangkan proyek panel surya.
Adapun hukuman ini dijatuhkan beberapa hari setelah Najib menjalani hukuman penjaranya selama 12 tahun. Najib tersandung skandal finansial lembaga investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Dana 1MDB untuk Tas Mewah dan Berlian
Di sisi lain, Mansor kerap menjadi perhatian publik Malaysia karena gaya hidupnya yang mewah, di antaranya hobi koleksi ratusan tas Hermes Birkin dan perhiasan berlian mahal ketika suaminya Najib Razak menjadi perdana menteri.
Polisi menemukan 12.000 item perhiasan, 567 tas tangan mewah, 423 jam tangan dan uang tunai USD 26 juta atau Rp 86 miliar di properti yang terkait dengan pasangan itu setelah kekalahan tak terduga Najib dalam pemilihan 2018. Untuk itu, Mansor terus dirundung pertanyaan mengenai perannya yang besar dalam pemerintahan Najib Raja k dan sumber kekayaannya. Pasalnya, ia dianggap sebagai sosok yang kuat di belakang kesuksesan Najib.
ADVERTISEMENT
"Rosmah Mansor tidak menduduki posisi resmi. Namun, dia memiliki pengaruh yang cukup besar dan sifatnya yang sombong," ujar Jaksa Gopal Sri Ram pada awal persidangan Rosmah pada 2020 karena meminta suap atas kontrak pasokan tenaga surya senilai USD 279 juta.
Menurut Mansor, tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya sebagai pembunuhan karakter dan dia mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan terhadapnya.
Secara terpisah, Mansor belum didakwa atas kasus 1MDB. Meski begitu, penyelidik AS dan Malaysia mengatakan perhiasan mahal dibeli untuknya dari hasil korupsi senilai USD 4,5 miliar, termasuk kalung berlian merah muda senilai USD 27 juta.
Penyelidik menilai bahwa kalung tersebut diberikan oleh investor Malaysia Low Taek Jho atau lebih akrab disapa Jho Low. Saat ini, Low tengah menjadi buronan dan keberadaannya tidak diketahui.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Najib menjelaskan, dia diperkenalkan ke Jho Low oleh Riza Aziz, putra Mansor dari pernikahan pertamanya. Rosmah menikahi Najib pada 1987, pernikahan kedua bagi mereka.
Penyidik menyebut, Riza menggunakan sebagian dari uang 1MDB yang dicuri untuk mendanai film Hollywood 2013 'The Wolf of Wall Street'. Namun, Riza mengembalikan beberapa aset yang diperoleh dari dana 1MDB dan kasus yang diajukan terhadapnya di Malaysia dibatalkan.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Mansor menghabiskan setidaknya USD 6 juta antara tahun 2008 dan 2015 untuk berbelanja di London, New York dan di tempat lain. Meskipun seleranya mewah, Ia berasal dari keluarga yang sederhana.
Hal ini tercatat dalam otobiografinya tahun 2013, ia menulis tentang bagaimana menghadapi kesulitan keuangan sebagai mahasiswa dan mendapatkan gaji yang kecil dalam pekerjaan pertamanya di sebuah bank pertanian.
ADVERTISEMENT
Tak pelak, mengingat pentingnya aksesori, Mansor kerap disamakan dengan Imelda Marcos, mantan ibu negara Filipina, yang meninggalkan lebih dari 1.200 pasang sepatu saat suaminya digulingkan pada 1986.
"Sebagai perempuan dan sebagai istri seorang pemimpin, saya harus berpenampilan rapi, rapi dan menjaga penampilan saya. Malu juga bagi orang Malaysia ketika negara lain mengolok-olok istri perdana menteri Malaysia yang ceroboh," tulis Mansor dalam bukunya.
Lembaga Pengelola Investasi RI Dipastikan Tak Akan Seperti 1MDB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan sovereign wealth fund atau Lembaga Pengelola Investasi dijalankan secara profesional dan bebas dari aksi suap maupun korupsi. Menurutnya, lembaga tersebut sebenernya memiliki fungsi yang hampir sama dengan yang dijalankan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Namun, PT SMI di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu mengelola dana investasi infrastruktur bagi pemda maupun BUMN.
ADVERTISEMENT
“Bentuknya sovereign wealth fund, sebenarnya enggak baru sama sekali. Kemenkeu ada PT SMI, kita taruh uang di situ, dia banyak sekali kegiatan buat local government atau BUMN,” tambah Sri Mulyani dalam kuliah umum FEB UI secara virtual, Rabu (18/11).
Ia memahami banyak masyarakat khawatir Lembaga Pengelola Investasi akan memiliki nasib yang sama dengan dana investasi di Malaysia, 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Apalagi Malaysia merupakan tetangga Indonesia.
“Kalau Indonesia langsung teringat kayak 1MDB, karena contoh yang paling dekat, banyak masyarakat khawatir. Itu bagus. Artinya kita tidak berarti, tidak melihat kemungkinan bisa terjadi hal yang tidak baik,” imbuhnya.
Untuk mencegah terjadinya skandal korupsi seperti di 1MDB, sambung Sri Mulyani, pemerintah mendesain Lembaga Pengelola Investasi secara kredibel dan transparan.
ADVERTISEMENT
“Berapa injeksi modal yang dikasih pemerintah, bagaimana kerja sama fund ini kalau ada fund dari luar, apakah equity financing, atau project based, itu yang kita lakukan. Seberapa besar itu kita lakukan, treatment pajak seperti apa, kapan dividen dibagikan,” tandas Sri Mulyani.