Gelar Pameran, Smesco Dorong Noken Papua Jadi Produk Icon PON XX

13 September 2021 19:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kelistrikan venue PON XX Papua. Foto: PLN
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kelistrikan venue PON XX Papua. Foto: PLN
ADVERTISEMENT
Smesco Indonesia mendukung penuh perhelatan pameran produk UMKM jelang PON XX di Papua. Smesco akan memaksimalkan perannya untuk menjadi wadah bagi produk UMKM Papua.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, noken papua akan menjadi produk unggulan saat pameran pra PON XX. Pameran akan dilakukan selama tiga hari sejak 14-16 September 2021 secara hybrid, yaitu luring dan daring.
“Acara potensi UMKM kita ingin menampilkan sesuatu yang tidak biasa masyarakat luas. walaupun fokus noken papua jadi icon baru,” katanya saat konferensi pers virtual Pra Event Papua PON XX Papua 2021, Senin (13/9).
Acara ini akan dihadiri oleh pelaku dan tokoh dari Papua dari berbagai macam jenis program seperti live shopping, talk show dan pameran di lobby Smesco.
Smesco yang merupakan lembaga di bawah Kemenkop dan ukm juga akan memperkenalkan produk kuliner khas Papua karena bahan baku yang melimpah. Smesco juga memiliki hub khusus untuk produk UMKM Indonesia Timur untuk menekan biaya logistik.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama SMESCO Leonard Theosabrata pada Festival UMKM kumparan di Jakarta, Senin (26/10). Foto: kumparan
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Omah Laduani Ladamay menambahkan dalam perhelatan pameran kali ini, pihaknya akan menargetkan produk ukm terserap oleh 10.476 atlet dan staf yang ada.
“Kalau seandainya satu orang saja mengeluarkan Rp 1 juta saja (potensi pendapatan),” tambahnya.
Kondisi UMKM dan Koperasi di Papua saat ini sesuai data BPS tercatat jumlah UMK 148.647 usaha dan jumlah UMB 2.823 usaha.
Sementara jumlah UMK dan UMB di 4 klaster dengan angka Kota Jayapura yakni UMK 28.355 dan UMB 1.097, Kabupaten Jayapura UMK 10.518 dan UMB 182, Kabupaten Merauke UMK 14.076 dan UMB 342, serta Kabupaten Mimika UMK 12.842 dan UMB 336.
Koperasi bersertifikat NIK masih rendah, di Papua 2,7 persen dan Papua Barat 6,64 persen.
ADVERTISEMENT