Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Geliat Ekonomi Mikro kala Ramadan, Pedagang Takjil di Benhil Raup Omzet Jutaan
12 Maret 2025 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan kerap menjadi momentum perputaran ekonomi sektor informal. Di tengah tantangan ekonomi, para pedagang takjil mengaku omzet penjualan tahun ini tidak jauh berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Cuan bulan puasa itu dirasakan salah satunya oleh Putri, pedagang takjil di Bendungan Hilir atau yang lebih dikenal dengan Benhil. Kendati penghasilan tiap tahunnya berbeda, ia mengaku pendapatan sepanjang Ramadan tahun lalu termasuk yang tertinggi selama berjualan.
“Kalau omzet di bulan ini belum bisa dipastikan, tapi per harinya bisa sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.000,” ujar Putri kepada kumparan, Rabu (12/3).
Putri telah berjualan gorengan dan kue-kue basah sejak 2014, saat Bazaar Ramadan Benhil masih digelar di dekat Pasar Benhil.
Pedagang lainnya yang akrab disapa Pak Ndut, turut mengamini adanya peningkatan omzet dibanding tahun-tahun sebelumnya. Terlebih dengan kondisi perekonomian yang tahun ini ia rasa lumayan stabil.
Dalam sehari, dagangan es buah miliknya bisa terjual hingga 200-250 cup. “Kalau sedang ramai bisa sampai 300 cup-an,” katanya. Pak Ndut mengeklaim, dagangannya sudah cukup dikenal, khususnya di wilayah Benhil.
ADVERTISEMENT
Omzet dagangan pecel milik Pak Miftah juga tercatat stabil dibanding tahun lalu, dengan pendapatan harian mencapai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.
“Kalau seminggu ya sekitar Rp 14 juta,” ungkap Pak Miftah. Ini merupakan tahun kedua ia berjualan di Pasar Takjil Benhil, meski dirinya telah menjalani usaha ini sejak 2014.
Suasana Bazaar Ramadan di Bendungan Hilir memperlihatkan Ramadan bukan hanya menjadi momen konsumsi, tetapi juga ruang pemberdayaan ekonomi mikro. Para pelaku usaha kecil memanfaatkan momentum musiman ini untuk menambah penghasilan.