Genjot Bisnis Digital di RI, Penyedia Data Center Ini Mau Investasi Rp 2,2 T

18 Agustus 2022 17:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi data center. Foto: Erik Isakson/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi data center. Foto: Erik Isakson/Getty Images
ADVERTISEMENT
Perusahaan penyedia layanan data center, AtriaDC, mengalokasikan investasi senilai Rp 1,5 triliun sampai Rp 2,22 triliun dalam dua tahun ke depan untuk memperkuat data center yang bisa mendukung ekosistem bisnis digital. Perusahaan mau mengembangkan aset data center dengan jaringan transmisi berkecepatan tinggi di dalam kota atau edge.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur AtriaDC Angelo Syailendra menjelaskan pihaknya saat ini telah mengoperasikan purpose-built data center yang berlokasi di dekat major internet exchange dan end user. Ia mengatakan AtriaDC juga mengoperasikan data center yang memungkinkan pelanggan terhubung dengan ekosistem global secara cepat dan fleksibel.
Angelo mengatakan pihaknya fokus mengembangkan data center di dalam kota yang menjadi pusat interaksi ekonomi dan bisnis. Dengan konsep data center ramah lingkungan, AtriaDC juga ingin mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mewujudkan net zero emission.
“Komitmen kami adalah membangun dan mengembangkan data center ramah lingkungan di dalam kota untuk menjadi partner strategis para pelanggan dalam mencapai target bisnisnya melalui transformasi digital. Kami percaya dengan dukungan SDM dan teknologi yang kami miliki, data center AtriaDC dapat menjadi solusi bagi kebutuhan perusahaan untuk colocate, interkoneksi, serta menyediakan pengalaman digital kelas dunia bagi mitra, pelanggan, dan end-user,” kata Angelo melalui keterangan tertulis, Kamis (18/8).
ADVERTISEMENT
Angelo mengungkapkan pihaknya mengusung konsep purpose built, di mana bangunan dirancang khusus sebagai data center. Data center AtriaDC ini, kata Angelo, memiliki lahan untuk menjadi data center dengan konsep purpose built di dalam kota yang terbesar di Indonesia.
"Didesain dan dikembangkan dengan standar kelas dunia, data center AtriaDC memiliki service level yang sangat agresif dengan tingkat uptime hingga 99,999 persen dan standar keamanan tertinggi. Proses digitalisasi di Indonesia berlangsung sangat cepat dan itu membutuhkan dukungan data center yang besar dengan standar layanan kelas dunia," ujar Angelo.
Untuk mendukung strategi bisnis, Angelo mengungkapkan pihaknya telah mengakuisisi aset data center yang sudah beroperasi di dalam kota yang berada di wilayah Jakarta Barat dengan ketersediaan lahan (landbank) yang menyanggupi total kapasitas sekitar 30 megawatt (MW). Ke depan AtriaDC akan terus membangun atau mengakuisisi aset data center ramah lingkungan di dalam kota dengan menganut prinsip ESG (environmental, social, and governance) melalui penciptaan green data center serta penggunaan teknologi energi terbarukan.  
ADVERTISEMENT
“Kami percaya, strategi ini akan mendukung target jangka panjang AtriaDC untuk menjadi perusahaan data center terbaik, terdepan dan menjadi solusi bagi pelaku bisnis dan juga masyarakat digital Indonesia,” ujar Angelo.  
Lebih lanjut, Angelo memaparkan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saat ini belum diimbangi dengan kapasitas pusat data terpasang yang mumpuni. Menurutnya, Indonesia memiliki porsi kapasitas pusat data terpasang sebesar 12,7 persen.
Padahal, kata Angelo, pengguna seluler (43,8%) dan pengguna internet (41,2%) di Indonesia merupakan yang terbesar khususnya di Asean. Ia mengungkapkan dengan populasi masyarakat lebih dari 270 juta jiwa, kapasitas terpasang data center Indonesia saat ini baru 0,6 watt per kapita atau rata-rata agregat sekitar 167 megawatt.
ADVERTISEMENT
Angelo mengatakan angka itu jauh lebih rendah dibandingkan Jepang yang dengan populasi 126 juta jiwa memiliki kapasitas terpasang data center sekitar 15 watt per kapita. 
“Ini merupakan sebuah potensi yang sangat menjanjikan. Jumlah pengguna internet Indonesia yang sudah mencapai 73,7 persen dari jumlah populasi tentunya membutuhkan dukungan data center dengan jaringan yang handal, cepat, dan stabil. Kami berusaha mengoptimalkan peluang digitalisasi ini dengan layanan terbaik yang didukung infrastruktur dan SDM yang handal,” tutur Angelo.
Angelo mengungkapkan pengembangan AtriaDC sebagai data center ramah lingkungan akan mendapat dukungan penuh dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sebagai pemegang saham utama. Menurutnya, dukungan itu menjadi bukti konsistensi Saratoga sebagai perusahaan investasi aktif untuk mengambil inisiatif di depan dalam mengembangkan kemajuan ekonomi digital di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya, Michael William P. Soeryadjaya, menjelaskan partisipasi Saratoga dalam mengembangkan AtriaDC menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk aktif dalam pengembangan sektor-sektor bisnis strategis. Apalagi, kata William, bisnis digital memiliki potensi pertumbuhan tinggi dalam jangka panjang dan berdampak besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia.
"Saratoga dengan pengalaman dan sumber daya yang dimiliki akan terlibat aktif mendukung AtriaDC menjadi perusahaan yang mengembangkan edge data center berkonsep purpose built ramah lingkungan dan menjadi solusi digitalisasi di Indonesia,” jelas William.