Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Genjot Investasi di Hulu Migas, Dwi Soetjipto Janji Jemput Bola
18 Desember 2018 9:05 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Realisasi investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Per Oktober 2018, investasi hulu migas baru mencapai USD 7,8 miliar atau 61 persen dari target sebesar USD 14,2 miliar.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir tahun ini, investasi hulu migas diproyeksikan tidak akan mencapai target. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas ) memperkirakan capaian investasi hulu migas sampai akhir tahun hanya USD 11,2 miliar atau 79 persen dari target.
Kepala SKK Migas yang baru, Dwi Soetjipto , berjanji tahun depan investasi di hulu migas akan digenjot supaya lebih baik lagi. Dia menegaskan akan proaktif menjemput bola agar gerak laju investasi di sektor bisnis yang berisiko tinggi ini melesat.
Menurut dia, Kementerian ESDM sepanjang tahun ini sebenarnya sudah berupaya keras agar gairah investasi hulu migas tinggi. Kemudahan perizinan dan skema bagi hasil gross split menjadi salah satu contohnya.
“Kalau kita lihat Kementerian ESDM sudah mengambil beberapa langkah. (Kebijakan) gross split juga ketentuannya lebih akomodatif dalam hal risiko, kalau misalnya namanya tempatnya susah bisa mendapatkan tambahan bagi hasil jadi sudah sangat akomodatif terhadap risiko-risiko yang ada di sana, sehingga akan meningkatkan minat orang untuk berinvestasi. Sekarang bagaimana kita lebih proaktif untuk menjemput bola,” kata dia kepada kumparan, Senin (17/12).
ADVERTISEMENT
Investasi di hulu migas tahun depan akan dipatok lebih tinggi. Tapi Dwi enggan membocorkan angkanya sebab masih dibahas internal.
Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) ini optimistis investasi hulu migas bisa digenjot tahun depan karena ada beberapa proyek besar dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang Plan of Development (PoD)-nya akan disetujui pemerintah.
“Saya kira targetnya Desember ini atau Januari ada beberapa persetujuan untuk PoD dari proyek yang besar besar yang jadi PSN. Tentu tahun depan akan ada investasi yang cukup besar bisa masuk, nanti akan kita sampaikan kalau udah selesai semua,” jelas dia.
Untuk produksi dan lifting migas yang juga tidak mencapai target, Dwi mengakui itu terjadi karena dampak dari investasi di sektor ini yang melambat di tahun-tahun sebelumnya. Belum lagi, banyak sumur-sumur tua yang memang secara alami akan mengalami penurunan produksi.
ADVERTISEMENT
Untuk target produksi dan lifting tahun depan, Dwi pun masih enggan membocorkanya. Dia berharap produksi migas dalam negeri bertambah seiring dengan bakal disetujuinya PoD beberapa proyek yang masuk PSN meski harus menunggu beroperasi beberapa tahun lagi.
“Untuk lifting dan produksi tentu baru bisa dilihat nanti pada saat proyek proyek-proyek migas yang masuk PSN ini onstream ya,” kata dia.