Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Genjot Kapasitas Produksi NPK & Urea, Pupuk Indonesia bakal Bangun Pabrik Baru
13 Maret 2023 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pupuk Indonesia (Persero) akan menambah kapasitas produksi pupuk NPK dengan menambah jumlah pabrik. Saat ini pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk NPK mencapai 3,5 juta ton, sementara kebutuhan nasional mencapai 8,6 juta ton.
ADVERTISEMENT
SVP Corporate Secretary Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan baru-baru ini pihaknya telah meresmikan pembangunan pabrik pupuk NPK milik Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh. Saat ini, Pupuk Indonesia juga akan membangun pabrik NPK di Bontang dan Cikampek.
"Kemarin kita resmikan pabrik PIM Aceh. Dalam waktu dekat bangun dua, di Cikampek dan Bontang untuk pupuk NPK, kapasitas 100 ribu ton masing-masing," kata Wijaya dalam media briefing di Kantor BUMN, Senin (13/3).
Selain dua pabrik baru yang akan dibangun, Wijaya mengungkap saat ini perusahaan juga berencana mengalihkan pabrik Petrokimia Gresik dari yang mulanya memproduksi pupuk SP-26 menjadi pupuk NPK.
"Kita juga ada rencana, di Petrokimia ada pabrik SP-26, pabrik itu kita akan konversi menjadi pupuk NPK dengan kapasitas 500 ribu ton," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai holding BUMN pupuk memiliki 5 perusahaan produsen pupuk yang tersebar di Kalimantan, Jawa, dan Sumatera, yakni PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Kujang, dan PT Petrokimia Gresik.
Dari 5 pabrik itu, Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk urea mencapai 8,5 juta ton per tahun dari kebutuhan nasional mencapai 6,5 juta ton. Meski produknya berlebih, Wijaya menegaskan perusahaan akan menambah jumlah kapasitas produksinya dengan membangun pabrik urea baru.
Hanya saja, lanjut dia, orientasi pembangunan pabrik urea baru tersebut bukan semata untuk menambah jumlah kapasitas produksi melainkan untuk efisiensi penggunaan gas, pasalnya pabrik yang sudah uzur akan semakin boros penggunaan gasnya.
ADVERTISEMENT
"Di Palembang, dan satu lagi di Papua barat kita mau bangun pabrik urea. Kapasitas urea kita sangat mencukupi," pungkasnya.
Hanya saja, Wijaya masih belum menyebut kapan pembangunan pabrik tersebut rampung dan bisa beroperasi.