Gerilya RI Rebut Pasar Sarang Burung Walet di China

9 Februari 2018 13:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarang burung walet siap diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang burung walet siap diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian)
ADVERTISEMENT
China adalah negara dengan pangsa pasar produk sarang burung walet terbesar di dunia. Banyak negara di kawasan Asia Tenggara yang menjual sarang burung walet ke Negeri Tirai Bambu tersebut.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, Indonesia adalah eksportir terbesar sarang burung walet ke China. Nilai ekspornya tidak tanggung-tanggung yaitu mencapai USD 87,45 juta atau Rp 1,18 triliun (kurs Rp 13.600) selama 2017. Angka ini naik drastis sebesar 175% dibandingkan tahun 2016.
Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dan Thailand yang angka ekspornya masing-masing hanya sebesar USD 35 juta dan USD 3.398. Catatan apik lainnya, Indonesia juga menguasai segmen pasar sarang walet dunia sebesar 71%.
Pakar Walet Internasional dan Dewan Pendiri Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia Boedi Mranata mengaku, tidak mudah mengusai pasar sarang burung walet China. Untuk menguasai China sekarang, Indonesia harus bersaing dengan Thailand dan Malaysia. Belum lagi baru-baru ini, ada sarang burung walet yang berasal dari Kamboja dan Vietnam.
Sarang burung walet siap diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang burung walet siap diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian)
ADVERTISEMENT
"Ya sekarang yang banyak dari Malaysia dan Thailand. Juga mulai ada dari Kamboja dan Vietnam jadi banyak yang bersaing. Tapi ya Indonesia sementara ini unggul karena kita (letak geografis) luas, jadi ya lebih banyak ekspornya," kata dia kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (9/2).
Industri produksi sarang burung walet Indonesia pernah mengalami kelesuan sejak China menerbitkan peraturan melarang Indonesia mengekspor langsung sarang burung walet ke China. Sehingga sarang burung walet Indonesia yang ingin masuk ke pasar China harus melalui Malaysia, Singapura ataupun Hong Kong. Cara ini tidak efisien dan membuat para peternak walet menutup usahanya.
"Waktu kita enggak bisa ekspor ke China ya itu kan harganya cuma 30% dari harga yang sekarang. Itu selama 5 tahun (sampai 2015). Terus kita ambil inisiatif asosiasi ambil langkah-langkah supaya bisa ekspor kembali dengan dibantu Badan Karantina Pertanian dengan Kementerian Perdagangan akhirnya boleh ekspor lagi ke China langsung (di akhir 2017)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kini, eksportir sarang burung walet asal Indonesia dapat kembali menikmati keuntungan besar dari penjualan mereka di China. Hal ini karena China berani bayar mahal sarang burung walet asal Indonesia. Misalnya harga sarang burung walet kualitas terbaik dihargai Rp 12 juta/kg. Sedangkan yang kualitas rendah Rp 4 juta/kg.
"Mungkin produk unggulan Indonesia ini salah satunya adalah sarang burung walet," sebutnya.