Gibran Berencana Pakai Singkatan Lagi saat Debat Cawapres Kedua

10 Januari 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan gagasannya saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan gagasannya saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama singkatan yang disinggung capres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres pada Jumat (22/12/2023) ramai diperbincangkan publik. Tidak menutup kemungkinan nama singkatan lagi akan disebut pada debat cawapres kedua.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Bobby Gafur Umar. Bobby bilang, nama singkatan tersebut merupakan hal yang umum sehingga menjadi hal yang wajar disampaikan ke publik.
“Saya rasa itu normatif kita lihat. (Debat) kemarin soal ekonomi syariah umum, kalau saya saja pernah baca,” ujar Bobby saat ditemui usai konferensi pers Kadin di Djakarta Theater, Rabu (10/1).
Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Bobby Gafur Umar usai konferensi pers pada Rabu (10/1/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
“Nanti tentunya sesuatu singkatan atau istilah yang umum tetap akan dipakai,” lanjutnya.
Bobby mencontohkan, net zero emission atau NZE merupakan nama yang umum diketahui publik. “Misalnya NZE atau net zero emission itu kan umum, ya harusnya ngerti lah,” imbuh Bobby.
Saat ditanya apakah ada persiapan Gibran saat menghadapi serangan personal, Bobby mengatakan tim akan melihat kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ada rencana dari capres dan cawapres programnya membentuk lembaga penerimaan negara yaitu untuk pajak dan cukai. Itu akan ekstensifikasi tapi tentunya sesuai juga dengan porsi yang bisa didapat. Itu kan kita menaikkan jadi 23 persen,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gibran bertanya ke Muhaimin Iskandar soal State of the Global Islamic Economy (SGIE) karena ia tidak menyertakan penjelasan di awal terkait topik tersebut.
Pada sesi tanya jawab di debat cawapres, Jumat (22/12) malam, Cak Imin harus bertanya balik kepada Gibran mengenai kepanjangan SGIE, sehingga waktu dua menit yang diberikan kepada cawapres nomor urut 1 itu menjadi berkurang.

Peringatan dari KPU

Penggunaan singkatan saat debat cawapres beberapa waktu lalu menjadi salah satu poin yang dievaluasi oleh KPU bersama tim sukses masing-masing pasangan calon (paslon). Kini, jika capres-cawapres ingin menggunakan singkatan saat debat, diminta untuk disertakan kepanjangannya.
ADVERTISEMENT
Anggota KPU August Mellaz menyebut Liaison Officer (LO) atau penanggung jawab paslon akan diberikan pengarahan agar singkatan yang digunakan dalam debat bisa disertai dengan kepanjangannya.
“Tugasnya LO dari paslon untuk briefing kepada capres ataupun cawapres pada saat pelaksanaan debat agar singkatan itu bisa dipanjangkan,” kata Mellaz kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (27/12).
“Ini posisinya antara moderator ke pihak yang bertanya. Sampai clear itu, baru kemudian dimulai lagi,” lanjutnya.
Mellaz menyebut, dalam penyusunan pertanyaan oleh panelis pun, KPU sudah meminta apabila ada singkatan itu agar diperjelas.
Untuk paslon yang berdebat, KPU mengingatkannya kepada timses yang menjadi LO mengenai hal tersebut.
“Memang ini sekarang di tim paslon. Nah kemarin baru ada preseden itu nah tentu langkah pertama tentu kita ingatkan ke tim paslon untuk memastikan agar itu tidak terjadi, tetapi kalaupun itu ada memang sebagai suatu pertanyaan itu (singkatannya) dipanjangkan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT