GIMNI: Kebutuhan Minyak Nabati Dunia Naik 7 Ton/Tahun, Sawit RI Perlu Digenjot

20 Januari 2023 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga ditemui saat sidang majelis KPPU tentang dugaan kartel minyak goreng di Kantor KPPU, Jakarta, Jumat (20/1/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga ditemui saat sidang majelis KPPU tentang dugaan kartel minyak goreng di Kantor KPPU, Jakarta, Jumat (20/1/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, kebutuhan dunia untuk minyak nabati mencapai 248 juta ton per tahun. Minyak tersebut terdiri dari 17 jenis dan sawit menjadi salah satunya.
ADVERTISEMENT
"Ada 17 jenis minyak. Pertumbuhannya per tahun 3 persen, 3 persen dari 248 juta ton itu kira-kira 7 juta ton. Dari mana dapat 7 ton per tahun pertambahan," kata Sahat saat ditemui di Kantor KPPU, Jakarta, Jumat (20/1).
Sahat mengatakan, dengan kebutuhan besar itu tidak mungkin Indonesia membuka lahan baru. Untuk itu, menurutnya produksi minyak sawit Indonesia perlu digenjot.
"Mereka harus bisa meningkatkan produktivitas, sekarang itu paling tidak 25 ton tandan buah sawit per hektare per tahun. Jangan cuma 12, apalagi petani kita itu perlu dibantu," kata Sahat.
Selain kebutuhan dunia yang terus meningkat per tahunnya, Sahat menilai program B35 pemerintah juga turut mengerek permintaan minyak sawit untuk pasar domestik.
ADVERTISEMENT
"Sangat bagus itu menambah konsumsi dalam negeri. Kalau porsi ekspor bisa berubah enggak masalah karena harga lebih bagus lagi," kata Sahat.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan resmi mencampur bahan bakar minyak (BBM) dengan 35 persen sawit atau program bahan bakar nabati (BBN) B35. Kebijakan tersebut akan dimulai pada 1 Februari 2023.
“Pencampuran BBN jenis biodiesel dengan proporsi sebesar 35 persen (B35) ke dalam BBM Jenis Minyak Solar mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2023,” tulis surat edaran yang diterima kumparan, Kamis (5/1).