Gita Wirjawan Prediksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 3-4 Persen Tahun Ini

8 November 2021 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengusaha, Gita Wirjawan. Foto: https://www.instagram.com/gwirjawan
zoom-in-whitePerbesar
Pengusaha, Gita Wirjawan. Foto: https://www.instagram.com/gwirjawan
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memprediksi ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 3-4 persen di 2021 ini. Menurut Gita, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih sangat bergantung pada kesuksesan program vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui vaksinasi di Indonesia belum merata di semua daerah. Meski demikian Gita tetap optimistis pemulihan akan segera terjadi.
“Tapi bukan berarti pemulihan tidak terjadi. Menurut saya ekonomi akan tumbuh 3-4 persen tahun ini dan tahun depan 5-6 persen,” ujar Gita dalam Webinar Jobseeker Membantu Pencari Kerja Mendapatkan Pekerjaan di Masa Pandemi, Senin (8/11).
Gita menyatakan selama ini vaksinasi baru terlaksana secara masif di kota-kota besar atau wilayah primer. Sedangkan di wilayah sekunder, laju vaksinasi masih lambat. Salah satu hambatan di wilayah sekunder adalah ketersediaan tempat penyimpanan vaksin yang masih terbatas.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Selain itu pertumbuhan ekonomi, menurut Gita, juga akan dipengaruhi oleh harga komoditas dunia. Gita merinci dalam 6-12 bulan terakhir harga komoditas bergerak sangat dinamis bahkan harganya meningkat cukup tinggi. Hal ini karena pasokan beberapa komoditas masih terbatas sedangkan permintaannya makin tinggi. Akibatnya harga beberapa komoditas merangkak naik.
ADVERTISEMENT
“Karena terbatas tapi demandnya semakin pulih, maka harga keangkat. Ini semestinya bakal terkoreksi dalam 6 bulan ke depan,” ujarnya.
Gita menyebut pemulihan ekonomi juga akan semakin diperkuat apabila tidak ada gelombang pandemi lanjutan seperti yang terjadi pada kuartal II lalu.
“Di sektor apa pun itu imbasnya gede jika sudah bisa melakukan mobilitas fisik dan vaksinasi. Pemulihan ke depan akan terjadi sampai 2023. Udah ada cahaya ini mulai kelihatan. Kecuali ada mutasi yang lebih parah. Harapannya mutasinya terbatas. Kalau pun ada, tidak akan parah,” ujarnya.
Ilustrasi peti kemas. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2021 tumbuh 3,51 persen secara tahunan atau year on year(yoy) dan 1,55 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq).
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan apabila dilihat secara kuartal ke kuartal (q to q), capaian pertumbuhan ekonomi ini belum mencapai level pra-pandemi COVID-19. Menurut Margo, hal tersebut disebabkan karena melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia pada kuartal III tahun ini yang kemudian menyebabkan adanya pengetatan yang dilakukan pemerintah pada sejumlah wilayah, termasuk di Jawa dan Bali.
“Dan ini belum mencapai level pada tahun-tahun sebelumnya dikarenakan tadi ada berbagai peristiwa dan juga yang berpengaruh besar adanya PPKM yang itu menghambat mobilitas dan akhirnya mengganggu aktivitas ekonomi secara keseluruhan,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/11).