Global Water Fund Dirancang Jadi Platform Pembayaran, Himpun Dana Filantropi

3 Juli 2024 10:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden World Water Council Loic Fauchon (kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) memberikan sambutan saat upacara penutupan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (24/5/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden World Water Council Loic Fauchon (kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) memberikan sambutan saat upacara penutupan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (24/5/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus mengupayakan pembentukan Global Water Fund, sebuah organisasi untuk mengatasi masalah sumber daya air di dunia, yang sempat ditolak negara maju. Terbaru, GWF akan dirancang sebagai platform pembayaran terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan saat ini Kementerian PUPR sedang mengkaji struktur awal dan rencana pengembangan GWF, dengan target deklarasi pada 11th World Water Forum 2027 di Arab Saudi.
"Dana ini akan memobilisasi sumber finansial dari berbagai sektor, termasuk lembaga keuangan pembangunan, sektor swasta, organisasi internasional, dan filantropi," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (3/7).
Fokus utama GWF adalah pembiayaan investasi awal (capex), rehabilitasi, dan rekonstruksi infrastruktur sumber daya air yang terdampak bencana. Karena itu, untuk menjamin tata kelola yang baik, struktur GWF akan terdiri atas Governing Board, Secretariat, Technical Advisory Panel, dan Trustee.
Sekretaris BPJT, Triono Junoasmono. Foto: Antara
Pemerintah juga mendorong keterlibatan sektor swasta dan melakukan langkah-langkah strategis lainnya untuk memastikan keberhasilan inisiatif tersebut.
ADVERTISEMENT
Pembentukan GWF diharapkan menghasilkan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, pendanaan berkelanjutan, kolaborasi global, dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Sebagai pelopor, Indonesia akan melakukan penggalangan dukungan melalui proses politik untuk mendapatkan komitmen internasional.
Kementerian PUPR pada Mei 2024 mengambil langkah signifikan dengan mengusulkan pembentukan Global Water Fund (GWF) dalam World Water Forum ke-10 di Bali.
Inisiatif ini lahir dari komitmen terhadap Sustainable Development Goals poin 6 dan semangat Konferensi Asia Afrika 1955 (Bandung Spirit Summit). Banyak negara yang tertarik untuk mewujudkan Global Water Fund di World Water Forum. Hal yang memicu ketertarikan dari negara-negara tersebut adalah adanya inisiatif dan komitmen politik dari para pemimpin negara.