GMF Aero Asia Catat Kenaikan Laba Bersih Jadi Rp 321 Miliar di 2023

1 April 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hanggar pesawat GMF Aeroasia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hanggar pesawat GMF Aeroasia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk atau GMF Aero Asia (GMFI), anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang perawatan pesawat udara, mencatatkan pertumbuhan laba bersih menjadi USD 20,2 juta atau sekitar Rp 321 miliar (kurs Rp 15.894 per dolar AS) di 2023. Angka ini melesat sekitar 461 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD 3,6 juta.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pendapatan perseroan selama 2023 mencapai USD 373,2 juta, tumbuh sebesar 56,9 persen dari tahun sebelumnya.
"Kami bersyukur atas capaian laba bersih yang baik ini, yang merupakan hasil dari upaya restrukturisasi yang kami terapkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan kami dalam membawa Perseroan menuju perbaikan yang mendekati kondisi sebelum pandemi global," ujar Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi dalam keterangannya, Senin (1/4).
Dari segi arus kas, aktivitas operasi menjadi kontributor utama, dengan pekerjaan operasional yang terus menunjukkan peningkatan melalui berbagai proyek yang saat ini masih berjalan. Pada tahun 2023, segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar pada pendapatan operasional, dengan total pendapatan sebesar USD 102 juta, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya senilai USD 24,3 juta.
ADVERTISEMENT
Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine Garuda Indonesia. Disusul dengan segmen pemeliharaan airframe yang mencatatkan pendapatan sebesar USD 83,7 juta, dan layanan komponen dengan total pendapatan USD 82,2 juta.
Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Andi menjelaskan, capaian positif tersebut merupakan hasil dari upaya restrukturisasi agresif yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2023, baik terhadap utang usaha dengan pemasok maupun utang bank. Kenaikan laba bersih tahun ini tidak hanya berasal dari capaian laba operasional, melainkan juga dikontribusikan salah satunya dari pemulihan nilai aset.
"Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian ini masih merupakan bagian dari proses pemulihan Perseroan pasca pandemi COVID-19, yang memberikan dampak jangka panjang terhadap industri penerbangan," katanya.
GMFI juga mengimplementasikan restrukturisasi utang dengan bank yang telah dilakukan sejak 2022 dan dilanjutkan hingga 2023. Beberapa bentuk restrukturisasi yang GMFI lakukan dengan bank di antaranya perpanjangan jangka waktu pembayaran, penyesuaian tata cara pembayaran pokok pinjaman, dan penurunan tingkat suku bunga.
ADVERTISEMENT
Sedangkan restrukturisasi utang usaha dilakukan dengan skema negosiasi one on one dan pemenuhan komitmen terhadap rencana pembayaran (payment plan) yang telah disepakati dengan pemasok. Hasil negosiasi yang dilakukan salah satunya membawa kesepakatan antara GMFI dengan pemasok berupa potongan jumlah pokok (haircut) atas utang dan perubahan skema pembelian demi menjaga keberlanjutan kerja sama bisnis.
Strategi diversifikasi bisnis pun masih digalakkan oleh GMFI untuk menunjang perbaikan kinerjanya. Pada tahun 2023, GMFI mengantongi kontrak pemeliharaan BBJ02 milik Kementerian Sekretariat Negara.
Dari sektor pertahanan, GMFI juga menambah kapabilitas baru pada tahun 2023 di mana untuk pertama kalinya, GMFI melakukan pekerjaan perawatan pesawat helikopter Bell 412. Capaian lain dari sektor pertahanan yakni GMFI berhasil mencatatkan sejarah dengan berhasil diselesaikannya penggantian Center Wing Box pesawat Hercules C-130H untuk pertama kalinya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari segmen bisnis lain, GMFI juga terus memperluas jangkauan pasar internasionalnya dengan keberhasilan menggandeng customer dari Korea, Eropa, Asia Tenggara, dan juga Timur Tengah. GMFI pun berhasil memastikan salah satu hanggarnya fully occupied hingga 2025.
"GMFI masih dalam proses pemulihan untuk mengembalikan kondisi usaha. Perseroan juga terus menjajaki berbagai inisiatif untuk meningkatkan ekuitas, yang terus digenjot hingga saat ini," jelas andi.
Namun, dengan melihat pemulihan industri aviasi secara keseluruhan, GMFI optimistis bahwa berbagai strategi dan upaya pemulihan yang dilakukan dari segi finansial maupun operasional akan terus meningkatkan profitabilitas untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Dengan peningkatan pendapatan lebih dari 50 persen yang sejalan dengan meningkatnya capaian net profit, kami optimis pemulihan yang GMFI terapkan telah berada dalam track yang benar. Ditambah lagi, laba bersih tahun ini pun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Segmen bisnis lain seperti militer dan industrial solutions pun masih menyimpan potensi besar di masa yang akan datang. Ke depannya memang masih menantang, tetapi kami percaya perlahan tetapi pasti GMFI akan mampu mencapai growth yang jauh lebih sustain setelah ini,” tutup Andi.
ADVERTISEMENT