GMF AeroAsia Berencana Buka Bengkel Pesawat di Batam dan Papua

4 April 2018 12:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garuda Maintenance Facility AeroAsia GMF (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Garuda Maintenance Facility AeroAsia GMF (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk (GMFI) berencana untuk menambah bengkel pesawat atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO). Rencananya bengkel itu akan dibangun di wilayah Batam dan Papua.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama GMFI Iwan Joeniarto mengatakan, keseriusan pembangunan bengkel pesawat ini telah disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
"Biasa ngobrol-ngobrol untuk pengembangan MRO. Ada di beberapa tempat, Batam kemudian Indonesia Timur. Cuma saya belum bisa bicara spesifik yah kita masih koordinasi lagi," kata Iwan saat ditemui di Gedung Koordinator Bidang Kemaritiman, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (4/4).
Garuda Maintenance Facility AeroAsia GMF (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Garuda Maintenance Facility AeroAsia GMF (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Iwan menjelaskan, untuk pembangunan MRO di Batam, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini menargetkan bisa dimulai akhir tahun ini. Menurut dia, dengan adanya pembangunan bengkel pesawat di Batam, GMF bisa mengakomodir berbagi pesawat yang berasal dari luar.
"Batam kan sudah arahan untuk mengembangkan (MRO) itu ya, harus disupport karena punya value added untuk Indonesia. Tentunya customer-customer dari Eropa, Afrika segala macem bisa kita akomodir," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain berencana untuk membangun bengkel di Batam, Kepulauan Riau, Iwan juga mengatakan, saat ini GMF tengah menjajaki pembangunan bengkel di wilayah Timur. Namun sayangnya, Iwan enggan merinci terkait rencana pembangunan bengkel baru untuk di kedua wilayah tersebut.
"Di timur kita di Papua, lagi kita jajaki ada beberapa, karena kita banyak sekali pesawat yang terbang di Papua supaya enggak terlalu jauh, harus ke Pulau Jawa ya kita kembangkan, toh di sana ada hanggar Merpati yang masih bisa kita utilisasi," jelasnya.