GMF Berencana Bangun Fasilitas Perawatan Pesawat di Luar Negeri

10 Oktober 2017 11:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GMF Aero Asia (Foto: Facebook GMF Aero Asia)
zoom-in-whitePerbesar
GMF Aero Asia (Foto: Facebook GMF Aero Asia)
ADVERTISEMENT
PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia hari ini resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal melalui skema Initial Public Offering (IPO). Dalam penawaran ini perseroan telah meraih dana segar Rp 1,2 triliun.
ADVERTISEMENT
Dari total perolehan dana tersebut, rencananya perseroan akan mengalokasikan 60% untuk mengembangkan bisnis usahanya seperti ekspansi. Sementara 25% untuk penambahan modal dan sisanya 15% untuk refinancing.
Direktur Utama GMF AeroAsia, Iwan Joeniarto, mengatakan rencana ekspansi ini untuk menambah kapasitas dan kapabilitas dalam mengikuti perkembangan pasar. Perusahaan dengan kode emiten GMFI ini juga berencana untuk mengembangkan perusahaannya di luar negeri.
"Kita akan mengembangkan penambahan kapasitas, nanti akan ada 1 tambahan kapasitas kami, fasilitas baru di Indonesia dan beberapa ada pengembangan di luar negeri," kata Iwan saat ditemui usai pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/10).
Iwan mengaku untuk mengembangkan bisnisnya di luar negeri, perseroan juga telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang sama yaitu perusahaan MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) atau perawatan pesawat.
ADVERTISEMENT
"Tapi di luar kita tidak sendiri, ada kerja sama dengan partner MRO atau public sector di luar negeri untuk memperluas pasar kami sekaligus mendekatkan diri ke layanan-layanan," ujarnya.
Menurut dia, beberapa negara yang sudah menyatakan keseriusan untuk bekerja sama dengan GMF yaitu Uni Emirat Arab dan Australia. Perseoan saat ini juga masih melakukan penjajakan ke Korea dan Vietnam.
"Negara ada yang sudah jelas MoU adalah Uni Emirat Arab, kemudian Australia. Dua lagi sedang penjajakan antara Korea dan Vietnam," jelasnya.
Berdasarkan informasi, GMF akan membangun empat fasilitas perawatan pesawat dengan investasi senilai 200 juta dolar AS atau Rp 2,66 triliun (kurs Rp 13.323/dolar AS). Untuk pembangunan pertama dari fasilitas tersebut akan dilakukan di Kota Batam, tahun depan.
ADVERTISEMENT