GMF Dapat Kontrak USD 80 Juta dari Kemhan, Rawat Pesawat Hercules TNI AU

20 Agustus 2021 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit TNI AU yang megenakan pakaian alat pelindung diri (APD) memberi hormat saat pesawat C-130 Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit TNI AU yang megenakan pakaian alat pelindung diri (APD) memberi hormat saat pesawat C-130 Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
PT Garuda Maintenance Facility atau GMF Aero Asia Tbk bisnis perawatan pesawat militer. Saat ini GMF menangani sejumlah proyek terkait pesawat milik TNI AU melalui Kementerian Pertahanan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, mengatakan kontrak dengan Kemhan yakni untuk perawatan pesawat Hercules C-130 milik TNI AU. Nilai kontrak ini mencapai USD 80 juta.
"Untuk tahun ini pesawat TNI AU yang kita dapatkan dari kontrak melalui Kemenhan adalah modifikasi centering box untuk 8 pesawat Hercules C-130," ujar Andi dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/8).
Pesawat Hercules pertama dari kontrak ini baru akan masuk pada Desember 2021. Total ada 8 pesawat yang akan dikerjakan oleh GMF.
"Pesawat pertama akan masuk di Desember 2021. Nominal pada kontrak itu adalah 80 juta dolar dan itu kontribusinya sangat besar bagi GMF," kata dia.
"Kemudian dengan TNI AU tahun ini kita dapat maintenance untuk beberapa engine CF-56DS3. Kemudian support untuk komponen service dan juga untuk material untuk mendukung overhaul dari pesawat 737 milik TNI AU," lanjutnya.
Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain dengan Kementerian Pertahanan dan TNI AU, GMF juga berhasil mendapat kontrak dengan Sekretariat Negara untuk merawat pesawat kepresidenan.
ADVERTISEMENT
"Kami juga dapat kontrak dari Setneg untuk perawatan pesawat BBJ Kepresidenan," ujarnya.
GMF juga menjalin kerja sama dengan anak perusahaan PLN, PT PJB terkait proyek generator. Menurutnya proyek ini kontribusinya cukup besar untuk keuangan GMF.
"Untuk project PLN terutama dengan anak perusahaan PLN yaitu PJB kami dapat overhaul untuk generatornya dan proyek ini sangat signifikan dan besar. Salah satu yang besar di PJB Cirata yang sedang berjalan," kata dia.
Tak hanya itu, GMF juga berhasil mendapat kontrak dengan Pertamina Grup untuk proyek turbin dan generator. Juga proyek pembangkit swasta di luar perawatan aviasi.