Gojek dan Akulaku Ajak Mahasiswa Melek Keuangan Digital

18 Juni 2021 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru GOJEK Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru GOJEK Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
ADVERTISEMENT
Gojek dan Akulaku Finance Indonesia mengajak anak muda, khususnya di kalangan mahasiswa, untuk memanfaatkan perkembangan teknologi digital di sektor keuangan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga merupakan bagian dari Muda Maju Bersama yang merupakan inisiatif Gojek dalam memberdayakan anak muda Indonesia Timur, melalui pemanfaatan teknologi yang memberikan dampak sosial positif terhadap masyarakat dengan peminatannya. Selain itu juga untuk mewujudkan pemerataan dan pemahaman literasi keuangan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami menyadari bahwa inisiatif kami dalam membangun semangat entrepreneurship di berbagai daerah melalui program Muda Maju Bersama perlu berjalan paralel, dengan adanya edukasi mengenai fundamental pemahaman dan pengelolaan keuangan yang baik. Dengan demikian inisiatif tersebut dapat memberikan dampak sosial yang positif secara berkelanjutan," ujar Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia Mulawarman dalam webinar Edukasi Literasi Keuangan di Universitas Hasanuddin Makassar, Jumat (18/6).
Ilustrasi keuangan digital. Foto: Pixabay
Sementara itu, Head Corporate Affairs Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma mengatakan, Akulaku juga turut mendorong literasi keuangan di Tanah Air. Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital dengan sektor keuangan juga diharapkan membuat masyarakat mandiri secara finansial.
ADVERTISEMENT
"Edukasi mengenai literasi keuangan bukan hanya sekadar tanggung jawab sosial perusahaan, tapi juga merupakan komitmen kami dalam mendorong terbentuknya masyarakat luas yang berdaya secara finansial,” jelasnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun lalu, tingkat literasi finansial pada kalangan anak muda masih sangat rendah. Pada milenial usia 18-25 tahun hanya sebesar 32,1 persen, sedangkan tingkat literasi finansial pada kelompok usia 25-35 tahun hanya sebesar 33,5 persen
Dengan demikian, perlu ada edukasi yang lebih komprehensif dari berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat, khususnya usia muda, agar lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Founder & CEO Integrita Financial Ghita Argasasmita menekankan, generasi muda perlu membenahi mindset dan memiliki pemahaman yang baik terkait pengelolaan keuangan.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, generasi muda dapat memulainya dengan dengan semakin jeli dan objektif dalam mengatur arus kas pribadi. Perencanaan keuangan dapat mulai dilakukan dengan menentukan prioritas, sehingga dapat membedakan antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants).
"Bila kita mindful terhadap kondisi keuangan kita, maka di dalam setiap pengambilan keputusan keuangan pun kita juga akan bijak dan objektif,” tambahnya.