Gojek Pencipta Banyak Lapangan Kerja, Tapi Bagaimana Kualitasnya?

10 November 2019 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana peluncuran layanan terbaru GOJEK. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana peluncuran layanan terbaru GOJEK. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan transportasi berbasis teknologi, Gojek, tak dipungkiri jadi pencetak lapangan kerja yang signifikan. Data di tahun 2018, Gojek telah menggaet sedikitnya 1,7 juta pengemudi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bagaimana dengan kualitasnya? Serta bagaimana tantangan Gojek ke depan seiring dengan kebutuhan tenaga kerja berkualitas?
Ekonom Senior INDEF Didik J. Rachbini mengatakan, Gojek memang berjasa menciptakan lapangan pekerjaan, termasuk berasal dari kalangan pengangguran terselubung.
“Sektor informal dan setengah pengangguran adalah isu lama yang tidak memberi tambahan kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang. Isu pengangguran terselubung ini diselamatkan Gojek,” ujar Didik dalam diskusi online INDEF, Minggu (10/11).
Tas penyimpanan ramah lingkungan untuk driver Gojek Foto: Dok. Gojek
Namun hal itu justru bisa menjadi bumerang, kata dia, apabila tak ada peningkatan kapasitas tenaga kerja Indonesia yang menjadi mitra Gojek.
Ia menekankan, Gojek justru akan menjadikan tenaga kerja kontraproduktif. Sebab hanya akan mempertahankan mitranya ada di golongan tenaga kerja berkualitas rendah.
ADVERTISEMENT
“Saya perkirakan jika tidak ada desain pembangunan SDM pada golongan bawah, pekerja informal termasuk di Gojek akan abadi menjadi SDM kualitas rendah, yang besar jumlahnya,” ujar dia.