Gojek Siapkan Aplikasi Permudah Pengguna Transportasi Umum Pindah-pindah Moda

22 Oktober 2022 20:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmikan shelter motor listrik Electrum untuk mendukung Presidensi G20 di Bali. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmikan shelter motor listrik Electrum untuk mendukung Presidensi G20 di Bali. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gojek tengah menyiapkan aplikasi yang memungkinkan penggunanya mengakses berbagai moda transportasi publik.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, platform on-demand yang merupakan bagian dari PT GoTo Gojek Tokepedia Tbk telah meluncurkan layanan GoTransit sejak awal tahun 2022. Fitur ini merupakan kerja sama Gojek dengan PT Kereta Commuter Line Indonesia.
Penumpang dapat membeli tiket KRL lewat aplikasi Gojek, kemudian merencanakan perjalanan bundling menggunakan GoRide atau GoCar dan KRL, serta menikmati fasilitas titik jemput dan area tunggu.
Group Product Manager Gojek Aditya Brahmana membeberkan rencana untuk lanjut mengembangkan integrasi antarmoda transportasi ini mengacu pada tingginya antusiasme masyarakat memanfaatkan layanan GoTransit.
Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Data PT Kereta Commuter Indonesia menunjukkan transaksi menggunakan kode QR untuk KRL Jabodetabek meningkat tiga kali lipat sejak fitur GoTransit berjalan. Di samping itu, penggunaan GoTransit juga naik 20 kali lipat sejak bulan pertama layanan ini meluncur.
ADVERTISEMENT
"Data internal Gojek menunjukkan 1 dari 2 pengguna di Jakarta pernah melakukan perjalanan dari dan menuju pusat transportasi umum naik GoRide," ujar Aditya dalam Sustainable Transportation Forum 2022 di Nusa Dua Bali, Kamis (20/10).
Tren positif ini, kata Aditya, mendorong perusahaan untuk lebih mengembangkan layanan penghubung antar-moda. Terutama untuk menghubungkan masyarakat ke transportai awal dan akhir perjalanan atau first mile-last mile.
Aditya menuturkan, Gojek berencana meluncurkan aplikasi multimoda yang lebih terintegrasi pada kuartal pertama 2023.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmikan shelter motor listrik Electrum untuk mendukung Presidensi G20 di Bali. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
"Ke depannya di kuartal pertama tahun depan kami ingin meluncurkan aplikasi yang memprovide layanan multimoda lebih efisien," tuturnya. "Aplikasi ini akan memberikan smart recommendation berupa opsi lain selain GoRide," sambungnya.
Lewat aplikasi tersebut nantinya, kata Aditya, Gojek juga akan bekerja sama dengan transportasi umum lainnya untuk membicarakan peluang tiket bundle.
ADVERTISEMENT

Gojek Bakal Terhubung dengan Kereta Cepat?

Ditanya soal apakah juga akan terkoneksi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang juga diproyeksi beroperasi pertengahan tahun depan, Aditya menjawab bahwa pihaknya tengah berkomunikasi dengan semua perusahaan penyedia layanan transportasi publik.
"Kita sedang berinteraksi dan bicara secara dekat dengan semua public transport di Jabodetabek," ujarnya.
Kereta cepat inspeksi dihadirkan di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Sedangkan saat ini, yang sudah dijalankan adalah rencana untuk memperluas jangkauan GoTransit ke kota-kota lainnya di luar Jabodetabek.
"Kalau yang sekarang terintegrasi dengan KRL Commuter Line Indonesia ya, KRL Jabodetabek. Tentu saja tentu saja kami ingin membawa multimoda journey ke berbagai macam kota di Indonesia. Sekarang kita sedang diskusi dengan Jawa Tengah, Jawa Timur," pungkasnya.