GoTo hingga Traveloka IPO Awal 2022, Saham Makin Dilirik Milenial dan Gen Z

7 Oktober 2021 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo GoTo. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo GoTo. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah perusahaan teknologi besar Tanah Air dipastikan bakal Initial Public Offering (IPO) alias melantai di bursa saham awal tahun 2022. Menyusul unicorn Bukalapak yang telah lebih dulu masuk bursa saham belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut disampaikan oleh Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI), Pandu Sjahrir. Setidaknya ada 3 perusahaan yang dijadwalkan bakal melantai di bursa awal tahun depan, yakni GoTo, Sicepat dan Traveloka.
"Soal IPO perkiraan yang ada GoTo semester I 2022, SiCepat dan Traveloka juga 2022 dan banyak sekali sekarang digital bank yang mencoba," jelas Pandu dalam acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) X-2021 yang digelar BCA, Kamis (7/10).
Makin banyaknya perusahaan teknologi yang bersiap masuk bursa, kata Pandu, membawa optimisme dalam dunia pasar modal Indonesia. Perusahaan teknologi raksasa seperti GoTo misalnya, yang punya banyak pekerja serta mengguna generasi muda.
Aksi ini dinilai bakal semakin mengerek jumlah investor milenial yang melek saham. Investor dari generasi milenial dan Gen Z ini menurutnya bakal menjadi penggerak utama pasar modal puluhan tahun ke depan.
Ilustrasi Traveloka. Foto: Beawiharta/REUTERS
Pada awal terbentuknya raksasa teknologi hasil merger Gojek dan Tokopedia ini, CEO GoTo Group Andre Soelistyo sempat memberi sinyal bakal masuk bursa sebelum akhir tahun 2021. GoTo sendiri secara resmi diperkenalkan ke publik pada pertengahan tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Valuasi perusahaan baru ini saat itu disebut-sebut mencapai angka USD 40 miliar. Menjadikan perusahaan ini sebagai pemain besar bisnis digital Indonesia dengan berbagai layanan mencakup transportasi hingga belanja online, layanan pesan antar makanan, pengiriman barang hingga keuangan.
Menurut Pandu, masuknya perusahaan teknologi ini juga sejalan dengan harapan BEI supaya dari sisi suplai pasar modal akan semakin kuat.
"Tadi ada beberapa nama-nama perusahaan teknologi raksasa untuk masuk dan listing di bursa, pegawai-pegawai mereka akan otomatis masuk juga sebagai investor. Ada banyak sekali perusahaan besar lainnya yang masuk akhir tahun ini juga, perusahaan digital infrastruktur yang menurut saya sama menarik," tutur Pandu.

Bursa Kebanjiran 2,2 Juta Investor Baru di 2021, Paling Banyak Milenial dan Gen Z

Menurut Pandu, kemajuan teknologi juga menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah investor baru di pasar modal. Hal ini sejalan dengan karakteristik generasi muda yang mayoritas melek teknologi.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini saja, BEI tercatat punya 2,2 juta investor baru. Menjadikan total investor saat ini tercatat lebih dari 6 juta orang.
"Ada 2,2 juta new investor, kebanyakan anak muda rata-rata umur 25 tahun. Milenial dan Gen Z adalah driver untuk investor ritel. Kalau lihat perkembangan terbesar datang kepada young investor under 40 tahun itu sudah mencapai 1,9 juta individu," ujar Pandu.