GoTo Resmi Meluncur, Ekonomi RI Diharapkan Segera Keluar dari Jurang Resesi

17 Mei 2021 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gojek dan Tokopedia. Foto: Dok. Gojek dan Tokopedia
zoom-in-whitePerbesar
Gojek dan Tokopedia. Foto: Dok. Gojek dan Tokopedia
ADVERTISEMENT
Gojek dan Tokopedia hari ini secara resmi menggabungkan lini bisnis masing-masing dengan membentuk GoTo. Hal ini diharapkan dapat mendorong perekonomian Indonesia keluar dari jurang resesi.
ADVERTISEMENT
Adapun sejak tahun lalu hingga akhir Maret 2021, Indonesia masih mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi di kuartal I tahun ini masih minus 0,74 persen (yoy).
Ekonom Center of Reform of Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, merger kedua perusahaan tersebut diharapkan dapat mendorong ekosistem digital di Tanah Air. Dalam jangka pendek, GoTo diharapkan bisa membantu Indonesia keluar dari jurang resesi.
Sementara untuk jangka panjang, GoTo diharapkan bisa berkontribusi lebih ke perekonomian domestik. Tak hanya untuk pelaku UMKM, melainkan dalam skala lebih luas dapat membantu akses pembiayaan dan inklusi keuangan.
“Dengan makin besarnya ekosistem GoTo, peluang meningkatkan kontribusi ekonomi digital ke PDB Indonesia juga semakin terbuka lebar,” ujar Yusuf kepada kumparan, Senin (17/5).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal menjelaskan, UMKM juga bisa naik kelas dengan adanya merger dua perusahaan digital tersebut. Tak hanya itu, UMKM juga diharapkan mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
“Efeknya positif dan momentumnya tepat. Dengan peluang yang timbul di masa pandemi di mana semakin banyak UMKM yang mengubah strateginya menjadi go digital, saya rasa merger kedua perusahaan akan mampu mengoptimalkan momentum itu,” jelas dia.
Menurut dia, kondisi pandemi COVID-19 telah menghadirkan tantangan bagi UMKM. Namun dengan bergabung ke platform digital seperti yang dikelola Gojek dan Tokopedia, maka transaksi memiliki peluang untuk naik hingga ratusan persen.
CEO GoTo Andre Soelistyo mengatakan, ekosistem Grup GoTo akan menyumbang 2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan akan semakin berkembang melayani 270 juta konsumen Indonesia, serta pasar negara berkembang lainnya di Asia Tenggara. Adapun hingga akhir tahun lalu, terdapat lebih dari 2 juta mitra driver yang terdaftar serta sedikitnya 11 juta mitra usaha (merchant).
ADVERTISEMENT
“Mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar, antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia. Sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya,” ujar Andre.
“Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara,” kata dia.
Andre mengatakan, kombinasi bisnis antara Gojek dan Tokopedia merupakan fase lanjutan bagi pertumbuhan keduanya. Dengan mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan, Grup GoTo diyakini dia akan menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Bermodalkan jaringan mitra usaha serta mitra driver, Grup GoTo memiliki total Gross Transaction Value (GTV) lebih dari USD 22 miliar pada tahun 2020. Tidak hanya itu, secara grup, total transaksi itu telah mencapai USD 1,8 miliar pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan total PDB lebih dari USD 1 triliun. Grup GoTo juga akan terus mengembangkan bisnisnya di pasar non-Indonesia yang tumbuh pesat di mana Gojek beroperasi.
Presiden GoTo Patrick Cao menjelaskan, model bisnis Grup GoTo menjadi semakin beragam, stabil dan berkelanjutan. GoTo mengombinasikan transaksi platform Gojek yang memiliki volume dan frekuensi yang tinggi, dengan platform e-commerce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium, namun dengan nilai transaksi tinggi.
GoTo sendiri berencana akan semakin meningkatkan layanan pembayaran dan keuangannya untuk dapat menjangkau sekitar 140 juta masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses sistem keuangan di Indonesia (underserved segments).
Gojek dan Tokopedia. Foto: Dok. Gojek dan Tokopedia
Ke depannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2 persen kepada total PDB Indonesia, dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat bersemangat untuk memulai babak berikutnya dari sejarah bisnis kami dan akan terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di setiap sektor yang tersentuh teknologi kami," tegas Patrick.
Selain mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, Grup GoTo akan memberikan kemudahan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memperoleh akses terhadap produk dan layanan berkualitas, kapan pun dan di mana pun.
“Perjalanan untuk mencapai tujuan kami masih panjang, tetapi hari ini adalah tentang dimulainya langkah bersama," tukas Co-founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya.
GoTo didukung oleh jajaran investor utama kedua perusahaan, termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, dan PayPal. Selain itu, masih terdapat para investor antara lain, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus
ADVERTISEMENT