Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
GOTO Rugi Rp 3,86 T di Kuartal Pertama 2023, Turun 40 Persen
27 April 2023 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja keuangan kuartal pertama 2023. GoTo membukukan kerugian sebesar Rp 3,86 triliun.
ADVERTISEMENT
Kerugian GoTo ini tercatat turun 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp 6,47 triliun.
Perusahaan menyebut EBITDA disesuaikan masih tumbuh sebesar 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, atau menjadi Rp1,6 triliun. Capaian ini menurut Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo didukung oleh kinerja dari unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce.
“Pada kuartal pertama 2023, kami terus melangkah menuju profitabilitas. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan EBITDA yang
disesuaikan sebesar 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan 49 persen dibandingkan kuartal sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/4).
Andre mengatakan, pada kuartal pertama 2023 perseroan terus meningkatkan monetisasi dan menerapkan penghematan beban usaha secara menyeluruh. Pendapatan bruto meningkat 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 6 triliun.
ADVERTISEMENT
Sedangkan biaya insentif dan pemasaran turun sebesar Rp 2,6 triliun atau naik 39 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Margin kontribusi Grup mencatatkan angka positif sebesar 0,4 persen sebagai persentase dari GTV, tumbuh sebesar 224 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp 636 miliar.
Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, mengatakan dengan tercapainya margin kontribusi positif keseluruhan Grup pada kuartal ini, perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis.
Ini didukung oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten. Pengelolaan beban operasional tetap secara cermat turut mendukung perseroan dalam langkahnya mencapai profitabilitas, dan secara signifikan telah mengurangi biaya operasional serta tingkat cash burn. Menjaga kedisiplinan
ADVERTISEMENT
Jumlah kas dan setara kas sebesar Rp 26,8 triliun dan fasilitas kredit Rp 4,65 triliun, di mana Rp 1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023.
"Perseroan meyakini akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal," ujarnya.