GoTo Sudah Raup Rp 267 M dari Fee Layanan E-commerce TikTok-Tokopedia

30 Juli 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerjasama TikTok dan Tokopedia menciptakan layanan belanja Shop I Tokopedia. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kerjasama TikTok dan Tokopedia menciptakan layanan belanja Shop I Tokopedia. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat sudah mendapatkan imbalan jasa e-commerce service fee dari ShopTokopedia (gabungan dari TikTok Shop dan Tokopedia) sebesar Rp 267 miliar untuk periode Februari-Juni 2024.
ADVERTISEMENT
Secara rinci, e-commerce service fee dari Tokopedia Shop di kuartal II 2024 secara bersih sebesar Rp 157 miliar dan Rp 110 miliar di periode Februari dan Maret 2024.
Adapun pada Januari 2024, GoTo menerima penyelesaian transaksi investasi sebesar USD 1,5 miliar dari TikTok. Artinya, TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia, yang diberi nama Tokopedia Shop.
Tak hanya itu, pada kuartal pertama 2024, GoTo telah melakukan divestasi kepemilikan dari layanan pengiriman dan pemenuhan yang dilaksanakan oleh GoTo Logistics, untuk mendukung Tokopedia. GoTo Logistics didekonsolidasikan dari pencatatan keuangan Grup sejak Mei 2024.
Hal ini tidak berdampak pada GoSend, layanan pengiriman konsumen-ke-konsumen yang pada saat ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis On-Demand Services Grup GoTo.
ADVERTISEMENT

GoTo Catatkan Penurunan Rugi Bersih 61%, Jadi Rp 2,84 T di Semester I 2024

CEO GOTO, Patrick S. Walujo. Foto: Dok. Istimewa
Atas perolehan tersebut, GoTo berhasil mencatatkan penurunan rugi bersih 61 persen di semester I 2024 menjadi Rp 2,84 triliun. Adapun pada semester I 2023, rugi bersih GoTo mencapai Rp 7,21 triliun.
Tak hanya itu, pendapatan bersih perseroan tercatat Rp 7,73 triliun di semester I 2024, atau naik 12 persen secara tahunan (yoy, dari perolehan semester I 2023 yang hanya sebesar Rp 6,88 triliun.
Perseroan mencatatkan akselerasi pertumbuhan topline yang sehat. GoTo juga mencatat, secara kuartalan Gross to value (GTV) inti grup (mengecualikan merchant payment gateway), tumbuh 54 persen secara tahunan (yoy) mencapai Rp 63,2 triliun di kuartal II 2024.
Sementara GTV Grup pada kuartal ini tumbuh 26 persen mencapai Rp 121,5 triliun, atau meningkat 26 persen yoy.
ADVERTISEMENT
Catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat dari on demand services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman serta pengelolaan beban usaha secara disiplin.
Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo mengatakan, percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market.
“Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga. Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan Perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan 1,4 breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7).