Grab Dorong Peningkatan Aktivitas Ekonomi di Kupang dan Jayapura

19 November 2021 13:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasar. Foto: Shutterstock
Lampu-lampu pertokoan maupun jalan di Kupang dan Jayapura kini terang lebih lama. Bila sebelum petang sudah banyak toko yang tutup, beberapa waktu ke belakang para pemilik memutuskan untuk membukanya hingga larut. Aktivitas ekonomi di kedua wilayah itu perlahan-lahan bangkit.
Seiring dengan hadirnya Grab, roda perekonomian di Kupang dan Jayapura terus bergerak maju. Layanan transportasi, pengiriman, dan digital Grab yang mudah serta aman digunakan kian mendorong aktivitas masyarakat, membuat malam terjaga lebih lama dari biasanya. Berdasarkan riset LPEM FEB UI, penerangan di Kupang dan Jayapura meningkat dua kali lipat sejak layanan Grab beroperasi.
LPEM FEB UI juga menemukan bahwa 30 persen merchant GrabFood dan 50 persen merchant GrabKios di Kupang maupun Jayapura pada 2019-2021 merupakan jenis usaha yang baru dirintis. Itu artinya, Grab turut membantu mencetak ratusan pengusaha UMKM di wilayah timur Indonesia.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, kehadiran Grab dapat memperluas digitalisasi di Kupang serta Jayapura, sehingga membawa efek positif terhadap perekonomian di dua kota tersebut dalam jangka panjang.
Salah satu mitra GrabFood. Foto: dok. Grab Indonesia
"Teknologi digital dapat menjadi motor pendorong kegiatan ekonomi. Kehadiran Grab menjadi penting dalam upaya memperluas adopsi teknologi di Kupang serta Jayapura. Pengembangan digitalisasi terutama di tengah masa pandemi akan mendorong nilai ekonomi yang pastinya akan membawa efek positif di jangka panjang terhadap perekonomian digital tanah air," katanya.
Pada 2017, Grab menjadi platform super-app pertama yang melayani masyarakat Jayapura melalui GrabKios, diikuti oleh GrabBike dan GrabCar di tahun yang sama. Kini, Grab telah melengkapi layanannya dengan GrabExpress dan GrabFood di Jayapura.
Sementara itu, Grab menjejakkan kaki pada tahun 2018 di Kupang. Hingga saat ini, super app itu telah memperkenalkan GrabFood, GrabKios hingga GrabMart, di samping layanan transportasi untuk mendukung aktivitas harian masyarakat.
Kontribusi Grab terhadap pereknomian di Kupang dan Jayapura. Foto: dok. Grab

Grab dorong digitalisasi di Indonesia Timur

Bergabungnya masyarakat Kupang dan Jayapura ke platform Grab juga telah mendorong inklusi digital di kedua kota itu. Ditambah dengan berbagai pelatihan digital yang disediakan Grab, tingkat penggunaan teknologi, internet, dan smartphone para mitra merchant di Kupang dan Jayapura telah mencapai 100 persen.
Jumlah tersebut dua kali lipat lebih tinggi dibanding rata-rata populasi. Selain itu, 7 dari 10 mitra pengemudi Grab menggunakan teknologi dengan intensitas jauh di atas pengemudi non-Grab.
Grab juga mendorong penggunaan dompet digital di kalangan masyarakat. Masih dalam riset LPEM FEB UI, ditemukan bahwa penggunaan e-wallet mitra merchant Grab mencapai 87 poin persentase lebih tinggi dibanding non-Grab. Bahkan, sebanyak 50 persen dari mitra menyatakan bahwa Grab adalah alasan mereka memiliki akun keuangan digital. Akses ke layanan keuangan pun kian merambah ke produk finansial lainnya. Mitra pengemudi Grab dua kali lebih mungkin membeli produk asuransi dan investasi, sekaligus lebih mudah mendapatkan kredit usaha.
Layanan Grab di Jayapura. Foto: Dok. Grab
Bertambahnya inklusi keuangan dan digital membawa efek luberan atau spillover yang positif ke kehidupan para mitra. Riset menunjukkan bahwa sekitar 60 persen mitra pengemudi memanfaatkan produk asuransi kesehatan yang difasilitasi oleh Grab untuk melindungi dirinya maupun keluarga.
Country Managing Director of Grab Indonesia mengatakan, hasil riset LPEM FEB UI merefleksikan kuatnya komitmen Grab untuk Indonesia Maju.
"Temuan bahwa Grab telah mendorong geliat ekonomi di Jayapura dan Kupang menyemangati kami untuk terus mempelopori lebih banyak solusi digital untuk mendukung majunya ekonomi digital, dan menjadi platform terpercaya masyarakat Indonesia," ucapnya.
Layanan Grab di Jayapura. Foto: Dok. Grab
LPEM FEB UI pun menemukan fakta bahwa bagi mitra pengemudi dan pelanggan perempuan, ragam fitur teknologi dan kebijakan keselamatan komprehensif, termasuk safety centre dan penyamaran nomor telepon telah menjadikan pengalaman berkendara mereka lebih aman dan nyaman.
Chaikal Nuryakin, Kepala Kelompok Riset Ekonomi Digital LPEM FEB UI mengatakan bahwa kedepannya, hasil riset dapat digunakan dalam merancang kebijakan yang lebih komprehensif lagi bagi penajaman manfaat teknologi di Kupang dan Jayapura.
"Kami melihat masih adanya ruang untuk pelatihan kemampuan digital para mitra pengemudi dan merchant. Dengan pemahaman teknologi lebih mendalam, mereka dapat mengoptimalkan solusi teknologi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan hidup," pungkas Chaikal.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Grab