Greenpeace: 16 Juta Hektar Lahan Sawit RI Dikuasai 10 Perusahaan

8 Juni 2022 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lahan kelapa sawit. Foto: Nora Carol Photography/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lahan kelapa sawit. Foto: Nora Carol Photography/Getty Images
ADVERTISEMENT
Team Leader Forest Campaigner Greenpeace Arie Rompas menyebutkan sekitar 29 persen dari total luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia atau setara 16 juta hektar hanya dikuasai oleh 10 kelompok perusahaan. Pasalnya, penguasaan oligarki yang merajalela sangat membatasi penggunaan land banking atau bank tanah.
ADVERTISEMENT
Posisi pertama, kata Arie, tentu dikuasai oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Perkebunan Nusantara (Persero). PTPN berhasil menguasai land bank sekitar 1.131.285, hektar.
Selain itu, kelapa sawit masih dikuasai oleh sektor swasta, mulai dari PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART), PT Gama Plantation Tbk, PT Wilmar Nabati Indonesia, Jardine Matheson Holdings Ltd., Salim/Indofood Agri Resources Ltd., Fangiono Family/First Resources Ltd., Sime Darby Bhd, PT Genting Plantations Nusantara dan Royal Golden Eagle (RGE).
"Sinarmas, Gama, Wilmar, Jardine Matheson, dan Salim adalah sepuluh kelompok bank tanah yang dikuasai di indonesia," ungkap Arie di Jakarta, Rabu (8/6).
Arie menegaskan, dari kelompok hang sama yang selalu menonjol dari sisi hilir bahkan dominan di tingkat hilir. Beberapa perusahan sawit raksasa inilah yang berhasil menguasai semua sektor, terutama dari perkebunan, pabrik, kilang, hingga ekspor.
ADVERTISEMENT
"Di perkebunan dikuasai oleh kelompok tersebut dan di pabrik, kilang serta ekspor juga dikuasai," ujar Arie.
Meski demikian, hanya ada tiga perusahaan yang memiliki lebih dari setengah kapasitas kilang dan mendominasi ekspor minyak sawit dari Indonesia. Perusahaan tersebut adalah Wilmar, Sinarmas, dan Musim Mas.
"Ternyata lebih dari tiga perempat kapasitas kilang dan perdagangan ekspor dikuasai oleh 10 kelompok utama yang beroperasi di dalam negeri," kata Arie.
Ilustrasi lahan kelapa sawit. Foto: Bloomberg Creative/Getty Images
Ari menuturkan, hanya mereka sajalah yang mendapatkan manfaat dari kelapa sawit. Sementara, Ia menilai, pemerintah perlu mengambil langkah untuk menyelesaikan hal tersebut.
"Bagaimana yang dikendalikan dari hilir dan hulu dikendalikan oleh sepuluh kelompok ya untuk kelapa sawit ini," tegas Arie.
Adapun, lanjut Arie, consumer brand yang telah menjadi pemenang dari pasokan minyak sawit yang murah dan berlimpah. Brand tersebut merupakan Danone, Ikea, Unilever, Pepsi, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
"Karena ini consumer brand, global consumer brand, ada konsol untuk sawit juga terutama untuk supply chain-nya," tutur Arie.
Brand ternama itu, dapat menggunakannya sebagai bahan mentah hingga setengah dari barang-barang yang terisi di rak supermarket.