Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Grup Djarum Blibli (BELI) Gencar Buka Gerai Offline, Berapa Keuntungannya?
10 Oktober 2023 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BELI, Kusumo Martanto mengatakan, terhitung per Juni 2023, perusahaan sudah mengoperasikan 79 monobrand, 77 multibrand store, dan 70 gerai super market (Ranch Market) di seluruh Indonesia.
Lalu apa latar belakang perusahaan gencar membuka toko offline?
Kusumo menjelaskan, setidaknya BELI melihat pembukaan toko offline ini cukup pragmatis. Di mana, gerai fisik dibuka dan beroperasi untuk mendukung konsep omnichannel perusahaan.
“Dengan gerai fisik kita lebih memanfaatkan tidak hanya memanfaatkan pelayanan tapi juga pilihan bagi para pelanggan. Ada yang melihat barangnya secara online tapi ingin bertransaksi secara offline, itu ada. Jadi kita melengkapi kebutuhan para user,” jelas dia saat public expose BELI secara daring, Selasa (10/10).
Setidaknya setiap gerai fisik BELI menghasilkan margin. Tapi Kusumo tidak menjelaskan berapa margin yang didapat.
ADVERTISEMENT
“Kemudian kalau ditanya gerai fisik ini menghasilkan margin? Tentunya iya, secara expected breakeven 6 sampai 9 bulan gerai fisik, kita berikan target ke internal. Sehingga kita benar-benar melakukan persiapan dan eksekusi yang baik saat membuka gerai,” katanya.
Adapun saat ini, perusahaan saat ini masih fokus membuka gerai fisik untuk smartphone dan super market. Tapi tidak menutup kemungkinan ke depan akan membuka gerai di produk lain.
“Tidak menutup kemungkinan buka gerai selain itu, kita lihat konsumen kami butuhnya apa, ini peluang yang visible atau tidak untuk membuat bisnis kita lebih kuat dan berkelanjutan, kita lihat ada oppurtunity-nya,” tutup Kusumo.
Blibli (BELI) Catat Pendapatan Rp 7,7 T di Semester I 2023
Blibli, mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 7,77 triliun sepanjang semester I 2023. Angka tersebut naik 15,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 6,71 triliun.
ADVERTISEMENT
Secara rinci, pendapatan tersebut didominasi dengan pelanggan pihak ketiga. Antara lain, ritel online Rp 5,03 triliun, toko fisik Rp 2,09 triliun dan institusi sebesar Rp 1,15 triliun.
Lebih lanjut, pendapatan pihak ketiga dipotong dengan diskon dan promosi langsung senilai Rp 581,58 miliar.
Perseroan juga terus meningkatkan kinerja operasionalnya yang menghasilkan struktur biaya yang lebih baik, yang ditunjukkan dari lebih rendahnya persentase beban operasional konsolidasi terhadap Total Processing Value (TPV) dari 11,5 persen pada kuartal II 2022 menjadi 7,7 persen pada kuartal II 2023 dan dari 12,3 persen pada semester I 2022 menjadi 7,9 persen pada semester I 2023.