Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Gubernur BI: Almarhum Rachmat Saleh Adalah Teladan Kami
11 Februari 2018 22:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Rachmat Saleh, Gubernur Bank Indonesia (BI) tahun 1973-1983, tutup usia pada hari ini. Almarhum wafat pada usia 87 tahun di RS Abdi Waluyo.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan bahwa pihaknya merasa kehilangan sosok yang diteladani oleh jajaran BI tersebut.
"Almarhum itu adalah teladan Kita. Contoh bagi kita karena 10 tahun menjadi Gubernur BI. Jadi Mendag juga," kata Agus saat ditemui di rumah duka Jalan Ampera Raya No. 119 Cilandak, Jakarta, Minggu (11/2).

Agus mengenang sosok Rachmat Saleh sebagai orang yang jujur, tegas dan berdisiplin tinggi. "Kami mengenal beliau sangat berintegritas, jujur, sederhana, pekerja keras, visioner ingin memberikan yang terbaik bagi negaranya," ujarnya.
Dedikasi Rachmat Saleh, menurut Agus, sungguh luar biasa. "Selama hidupnya, dia terus memberikan sumbangsih kepada negara. Setelah selesai tugas, beliau masih mendarmabaktikan hidupnya untuk LPPI (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia). Jadi sampai akhirnya hayatnya aktif dalam mengembangkan sumber daya manusia," tutur Agus.
ADVERTISEMENT
"Secara personal, adalah figur yang selalu memberikan perhatian sumber daya manusia di BI. Selalu datang dalam acara, memerikan nasehat, pandangan atau motivasi. Kita terkesan. Jadi kita mengikuti teladan beliau bahwa kita akan terus mengembangkan sumber daya manusia di institut kita," Agus menambahkan.
Rachmat Saleh akan dimakamkan pada Senin (12/2) pukul 08.00 WIB. "Besok akan dilepas oleh keluarga jam 8 pagi. Kami akan mewakili negara dan BI untuk menerima jenazah almarhum dari keluarga kemudian membawa ke LPPI, lembaga yang sangat dicintai dan dibangun beliau. Disholatkan di masjid sana. Lalu baru dibawa ke (pemakaman) Sandiego hills," tutup Agus.