Gubernur BI: Beli Durian Musang King di Malaysia Kini Bisa Pakai QRIS

14 November 2022 13:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bank Sentral Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailan sepakati kerja sama konektivitas pembayaran kawasan di rangkaian acara KTT G20 yang digelar di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bank Sentral Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailan sepakati kerja sama konektivitas pembayaran kawasan di rangkaian acara KTT G20 yang digelar di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) sepakat untuk memperkuat dan meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dengan kerja sama ini, warga di lima negara bisa berbelanja dengan menggunakan QR code masing-masing negara. Sebagai contoh, kata Perry, WNI yang jalan ke Malaysia bisa langsung membeli durian musang king di Kuala Lumpur dengan QR Indonesia (QRIS).
"Misal kita ke Kuala Lumpur, beli durian musang king atau ke Thailand beli durian montong, bisa dengan QR, langsung tersambung. Pun dengan mereka yang datang ke Indonesia, beli pakaian UMKM kita, bisa langsung dengan QR (mereka)," kata Perry dalam konferensi pers usai peluncuran di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).
Dengan adanya konektivitas sistem pembayaran digital di lima negara ASEAN ini, kata Perry, bisa menggenjot penjualan ritel setiap negara. Di Indonesia, khususnya menyasar penjualan UMKM yang didominasi ibu-ibu.
ADVERTISEMENT
"Di antara lima negara ASEAN ini, QR masing-masing bisa digunakan untuk transaksi dan ini langsung bisa dengan fast payment, seperti BI Fast (kalau dari Indonesia), real time 24 jam, dengan biaya sangat murah," terangnya.
Ke depannya, bank sentral lima negara ini juga akan menjajaki sistem pembayaran digital di sektor wholesale dan valuta asing. "Jadi ini satu tahap untuk mimpi ke depan. Tidak sembarang tanda tangan MoU. Ini jadi tonggak sejarah," katanya.