Gubernur BI Kasih Sinyal Turunkan Suku Bunga Acuan Tahun Depan

6 November 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024).  Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memberi sinyal akan menurunkan suku bunga acuan alias BI Rate di tahun 2025. Sinyal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendukung pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan Oktober lalu BI memutuskan menahan suku bunga acuan di level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG). Gubernur BI Perry Warjiyo, mengatakan, kebijakan moneter di tahun 2025 akan tetap seimbang, mengutamakan stabilitas dan pertumbuhan.
"Arah kebijakan Bank Indonesia tahun 2025 yang tadi kami sampaikan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Perry dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (6/11).
Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Kantor Pusat Bank Indonesia, Rabu (16/10/2024). Foto: Ghifari/kumparan
Sejalan dengan itu, BI berkomitmen untuk menjaga inflasi agar sesuai target 1,5 persen hingga 3,5 persen. "Dari perkiraan-perkiraan kami, masih terbuka ruang untuk penurunan suku bunga," tegasnya.
Selain itu, BI juga berencana memperkuat stabilitas nilai tukar dengan melakukan intervensi di pasar valas dan memperdalam pasar uang sesuai dengan blueprint yang akan diperbarui hingga 2030.
ADVERTISEMENT
Perry mengatakan, kerja sama dengan pemerintah khususnya dalam kebijakan fiskal dan moneter juga akan diperkuat, bersama dengan langkah-langkah mendukung sektor riil.
Dalam kebijakan makroprudensial, BI akan terus mendorong likuiditas untuk mendukung kredit pada sektor-sektor prioritas yang menciptakan lapangan kerja tinggi. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Target 50 Juta Pengguna QRIS

Jamaah haji Indonesia membayar biaya pengiriman paket ke Indonesia dengan QRIS di layanan kargo haji Pos Indonesia, Makkah, Sabtu (22/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Untuk bidang sistem pembayaran, BI menargetkan peningkatan jumlah pengguna QRIS menjadi 50 juta dan merchant menjadi 40 juta. Dengan target volume transaksi mencapai 5,5 miliar pada tahun 2025.
Selain itu, volume transaksi pembayaran digital diharapkan meningkat 25 persen, guna mendukung layanan keuangan yang lebih inklusif di seluruh wilayah NKRI, termasuk daerah terluar, terpencil, dan tertinggal (3T).
ADVERTISEMENT
BI juga memastikan dukungan penuh terhadap transaksi keuangan pemerintah secara elektronik, guna memastikan penyebaran uang rupiah di seluruh Indonesia.
“Asumsi makro, arah kebijakan, indikator kinerja utama, dan rencana arah bauran kebijakan Bank Indonesia 2025 tentu saja berimplikasi kepada rencana anggaran tahunan Bank Indonesia tahun 2025,” kata dia.