Gubernur BI Keluhkan Harga Tiket Pesawat: Mahal Banget

5 Maret 2023 12:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berbicara dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berbicara dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur BI atau Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menganggap industri pariwisata semakin pulih setelah pandemi COVID-19 mulai mereda. Namun, ia menilai saat ini harga tiket pesawat malah meningkat.
ADVERTISEMENT
Perry mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat itu setelah mengunjungi Wakatobi dan Raja Ampat. Ia menegaskan lonjakan harga tersebut menjadi masalah yang harus diatasi bersama-sama.
"Kemarin saya baru di Wakatobi dan Raja Ampat, tiket angkutan udara itu mahalnya, mahal, mahal, mahal banget ya. Itu yang menjadi masalah secara nasional yang perlu kita atasi bersama," ungkap Perry saat Kick Off Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan (GNPIP) 2023 secara virtual, Minggu (5/3).
Ilustrasi Pesawat di Bandara. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain tiket pesawat, Perry juga menyinggung kenaikan harga bahan pokok seperti beras dan minyak goreng. Menurutnya, dua pangan tersebut menyumbang peningkatan inflasi.
"Inflasi inti permintaan naik mendorong harga, demikian juga pangan bergejolak. Bulan lalu beras naik di mana-mana, padahal beras ada kok bisa-bisa menghilang. Minyak goreng, itu harus dikendalikan," ungkap Perry.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi di Februari masih 5,47 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Untuk itu, Perry meminta semua pihak untuk menurunkan inflasi, khususnya inflasi pangan.
Memasuki hari keagamaan, Perry juga mengingatkan perlunya memperkuat sinergi agar mendorong inflasi terkendali.
"Selain hari raya keagamaan, kita juga menghadapi El Nino yang bisa terjadi juga untuk berbagai upaya-upaya yang ada. Oleh karena itu, the game is not over," tutur Perry.