Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Gubernur BI Minta Masyarakat Tetap Percaya dan Berinvestasi di Indonesia
19 Maret 2025 16:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan Indonesia tetap menjadi tempat investasi yang menarik, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami tekanan signifikan. Ia meminta masyarakat dan investor untuk tetap percaya pada fundamental ekonomi Indonesia dan tidak ragu berinvestasi di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Kita akan terus memperbanyak instrumen-instrumen bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Tidak hanya berhenti di SBN (Surat Berharga Negara), tapi juga SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia)," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (19/3).
Pernyataan Perry ini disampaikan di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi pasar modal Indonesia. IHSG sempat mengalami penurunan tajam hingga 5 persen pada perdagangan Selasa (18/3). Bahkan, Bursa Efek Indonesia sempat menghentikan sementara atau melakukan trading halt.
Sejumlah ekonom menilai bahwa salah satu penyebabnya adalah melemahnya fundamental ekonomi Indonesia, yang membuat investor menarik dananya dari pasar saham.
Namun, Perry menepis kekhawatiran tersebut dengan menekankan bahwa Bank Indonesia terus berupaya menyediakan lebih banyak instrumen investasi bagi investor. Tidak hanya di pasar saham tetapi juga di pasar obligasi dan sekuritas lainnya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, instrumen seperti SRBI kini telah aktif diperdagangkan di pasar sekunder dengan nilai transaksi harian yang cukup besar.
"SRBI itu sudah ditransaksikan di pasar sekunder, rata-rata per hari itu sekitar Rp 16 triliun ditransaksikan daily," ungkapnya.
Selain SRBI, Bank Indonesia juga memperluas instrumen investasi lainnya, termasuk Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), Sekuritas Utang Valas Bank Indonesia (SUVBI), serta instrumen khusus untuk pengelolaan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
Di tengah gejolak pasar, Perry menegaskan BI dan Kementerian Keuangan terus bersinergi untuk menjaga stabilitas ekonomi. Menurutnya, kombinasi kebijakan moneter dan fiskal yang hati-hati akan memastikan perekonomian tetap terkendali dan mampu mendorong pertumbuhan dalam jangka panjang.
"Kami bersama Bu Menteri Keuangan terus akan hand-in-hand bersinergi lagi sangat erat memastikan kebijakan moneter yang sangat prudent, kebijakan fiskal yang sangat prudent, bersinergi erat keduanya-duanya yang untuk memastikan masalah stabilitas negeri ini dan bersama mendukung, mendorong pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT