Gubernur BI: Penyaluran Kredit Perbankan di 2023 Sesuai Target, Tumbuh 10,38%

17 Januari 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (25/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (25/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia melaporkan penyaluran kredit perbankan tumbuh double digit di 2023. Adapun kredit perbankan pada 2023 tumbuh mencapai 10,38 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Adapun, BI menargetkan penyaluran kredit perbankan berada dalam kisaran 9 persen hingga 11 persen.
"Kredit perbankan pada 2023 tetap baik sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan kredit pada 2023 mencapai 10,38 persen yoy," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (17/1).
Menurut Perry, dari sisi permintaan, peningkatan kredit tersebut sejalan dengan kinerja positif korporasi dan rumah tangga.
Sementara dari sisi penawaran, peningkatan kredit didorong risk appetite perbankan dan kapasitas likuiditas perbankan yang terjaga baik, termasuk dampak positif dari kebijakan likuiditas Bank Indonesia seperti KLM dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM).
Secara rinci, berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kredit investasi dan kredit modal kerja, masing-masing sebesar 12,26 persen dan 10,05 persen.
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
"Sementara secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kinerja sektor Pengangkutan, Jasa Sosial, Perdagangan, dan Listrik, Gas, Air," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, BI mencatat pembiayaan syariah pada Desember 2023 juga tumbuh sebesar 15,80 persen yoy, sementara pertumbuhan kredit UMKM mencapai 8,03 persen yoy.
“Ke depan, pertumbuhan kredit diperkirakan meningkat dalam kisaran 10-12 persen pada 2024, sejalan dengan tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi domestik," ungkapnya.
Perry menegaskan akan terus menjaga efektivitas implementasi KLM dan memperkuat sinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan, Kementerian/Lembaga dan perbankan, serta pelaku usaha.
Hal tersebut guna mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan, pada sektor-sektor berdaya ungkit besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.