Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN Melambat Tahun Ini

6 Maret 2023 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (30/11).  Foto: Dok. Bank Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (30/11). Foto: Dok. Bank Indonesia
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menargetkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN-5 berpotensi melambat di 2023. Perry menyebut pertumbuhan ekonomi di ASEAN-5 tahun ini capai 4,6 persen secara tahunan atau year-on-year lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tembus 5,3 persen.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini karena ekonomi global melambat, tetapi kami memperkirakan pertumbuhan ASEAN-5 tetap tinggi 4,6 persen,” kata Perry dalam acara High Level Seminar ASEAN, Jakarta, Senin (6/3).
Perry mengatakan kondisi ini dipengaruhi adanya turbulensi dalam pertumbuhan ekonomi global, mulai dari perang Rusia dan Ukraina, serta tensi tinggi antara Amerika Serikat dan China. Perlambatan pertumbuhan ekonomi juga didorong dengan inflasi yang masih tinggi.
Meski begitu, Perry menegaskan bahwa sebagai pemegang kekuatan ASEAN pada 2023, Indonesia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa ASEAN mampu bertahan dari gejolak ekonomi yang mengancam.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menghadiri acara High Level Seminar ASEAN, Jakarta, Senin (6/3). Foto: Alfadillah/kumparan
“Kami akan pimpin ASEAN untuk menunjukkan pada dunia bahwa ASEAN mampu tumbuh kuat dan jadi episentrum pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Perry.
Sebagai pemimpin ASEAN, Perry mengatakan ada tiga strategi yang dilakukan Indonesia untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi global. Perry menyebut langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun kembali pertumbuhan ekonomi regional dan membuat ekonomi ASEAN lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Kedua, akselerasi ekonomi digital yang inklusif, mengingat ekonomi digital salah satu sektor ekonomi yang mengalami pergerakan signifikan. Terakhir, mendorong transformasi ekonomi dan keuangan hijau yang berkelanjutan.

Inflasi ASEAN Diprediksi Turun

Sementara itu, Perry juga memprediksi inflasi di lima negara anggota ASEAN (ASEAN-5) akan menurun dibanding tahun lalu.
Perry memperkirakan inflasi di ASEAN-5 tahun ini turun menjadi 3,3 persen secara tahunan atau year-on-year. Sedangkan Perry menargetkan inflasi ASEAN-5 tahun berikutnya tembus 3,2 persen.
Jumlah ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar 6,3 persen yoy. Perry mengatakan lonjakan inflasi di tahun 2021 terjadi akibat rantai pasokan minyak karena perang di Ukraina dan situasi COVID-19 yang belum mereda.
Perry optimis inflasi di negara ASEAN-5 akan terkendali karena ASEAN sangat disiplin dalam kebijakan moneter perbankan sentral. Salah satunya dengan langkah menaikkan suku bunga dan menstabilisasi nilai tukar.
ADVERTISEMENT