Gubernur BI: Rupiah Digital Mulai Proyek Desain Juli 2023

6 Maret 2023 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menghadiri acara High Level Seminar ASEAN, Jakarta, Senin (6/3). Foto: Alfadillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menghadiri acara High Level Seminar ASEAN, Jakarta, Senin (6/3). Foto: Alfadillah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) tengah mengebut penerbitan rupiah digital (Central Bank Digital Currency/CBDC) sebagai alat transaksi sah yang berlaku di Indonesia. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan rupiah digital akan mulai proses desain proyek pada Juli 2023.
ADVERTISEMENT
“Kami juga sudah memperkenalkan penerbitan makalah konsultasi kami, mulai Juli kami akan memulai desain proyek,” kata Perry dalam acara High Level Seminar ASEAN, Jakarta, Senin (6/3).
Perry mengatakan pihaknya telah mendorong kerja sama lintas batas dengan negara lain sebagai sarana untuk meningkatkan inklusi keuangan.
Sebagai pemegang tongkat kepemimpinan ASEAN Chairmanship 2023, Indonesia akan mendorong regulasi pengembangan CBDC dengan sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
“Jadi pada tahun ini di bawah kepemimpinan ASEAN, Indonesia juga akan terus mengerjakan CBD di kawasan,” ujar Perry.
Rupiah digital ini nantinya akan diedarkan melalui platform teknologi bernama digital blockchain dan distributed ledger technology (DLT). Rupiah digital akan memiliki desain fitur keamanan dan coding spesifik layaknya uang rupiah kertas, sehingga khazanah rupiah digital pun akan dibangun selayaknya uang rupiah kertas.
ADVERTISEMENT
Hadirnya Rupiah Digital ini dinilai mampu menekan biaya transaksi di perbankan. Selain itu, keberadaan rupiah digital di Indonesia merupakan kewajiban untuk menegakkan mandat bank sentral sebagai satu-satunya penerbit mata uang pada suatu negara.