Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Gubernur BI Sebut Vaksin Corona dan 5 Kebijakan Ini Dorong Pemulihan Ekonomi RI
3 Desember 2020 11:43 WIB

ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyebutkan satu prasyarat dan lima kebijakan yang mampu mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Satu prasyarat tersebut adalah vaksinasi dan disiplin protokol COVID-19. Menurut dia, hal ini harus dilakukan karena epicentrum dari persoalan saat ini adalah virus corona.
"Karenanya, vaksinasi dan protokol COVID-19 sangatlah penting agar kesehatan terjaga. Mobilitas manusia yang kembali normal, efektivitas ekonomi dan dunia usaha membaik, serta dampak rambatan ke sektor keuangan dan moneter dapat dicegah," ujar Perry dalam Pertemuan Tahunan BI secara virtual, Kamis (3/12).
Dia menyambut baik kebijakan pemerintah melakukan vaksinasi dalam waktu dekat ini. BI turut mendanai vaksin corona tersebut melalui kebijakan berbagi beban atau burden sharing dalam APBN 2020.
"Kami menyambut baik pemerintah yang telah memesan dan akan mulai vaksinasi dalam waktu dekat ini. BI turut mendanai vaksin tersebut melalui burden sharing dalam APBN 2020," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, lima kebijakan yang penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia yaitu: pertama, pembukaan sektor produktif dan aman. Kedua, percepatan realisasi stimulus fiskal. Ketiga, peningkatan kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha.
Keempat, keberlanjutan stimulus moneter dan makroprudensial. Kelima, digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM.
Perry melanjutkan, pembukaan bertahap sektor produktif dan aman perlu dilakukan. Prioritas tertinggi dilakukan pada sektor yang memiliki andil Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekspor terbesar, yakni industri makanan dan minuman, perkebunan, kimia, kehutanan, hortikultura, dan pertambangan bijih logam.
Selanjutnya, ada 15 sektor prioritas lainnya, antara lain pengolahan tembakau, tanaman pangan, komunikasi, real estat, hingga industri kayu.
Dengan berbagai kebijakan yang dilakukan tersebut, Perry berharap ekonomi domestik segera pulih dari krisis akibat pandemi corona saat ini.
ADVERTISEMENT
"Prioritas-prioritas tersebut menyumbang hampir 40 persen PDB nasional," tambahnya.