Guru Besar IPB Bicara soal Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

5 Juli 2024 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). Foto: Sulthony Hasanuddin/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). Foto: Sulthony Hasanuddin/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Rachmat Pambudy, mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran butuh teknologi tinggi untuk meningkatkan produktivitas susu dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Dalam program makan bergizi dan susu gratis, dikhawatirkan kebutuhan impor susu akan sangat besar karena produksi dalam negeri yang masih kurang.
"Strateginya, kita kembali lagi pakai teknologi, bagaimana menghasilkan susu dengan teknologi yang paling tinggi, teknologi pembibitan. Sekarang pembibitan sapi bagaimana? Sapi kan umumnya dari nontropis, ya kita harus cari bibit yang sapi untuk tropis," kata Rachmat saat ditemui di Kantor Kementan, Kamis (4/67).
Dia mengatakan pemerintah bisa mencari ahli-ahli di dalam dan luar negeri untuk mengembangkan peternakan susu sapi tropis tersebut.
"Kemudian manajemen pengelolaan sapi yang terbaik, sampai nanti bisa menghasilkan susu tidak hanya 10-20 liter per hari, tapi 30 liter per hari. Kalau itu terjadi, maka lambat laun kita akan swasembada susu sendiri," kata dia.
Guru Besar IPB, Rachmat Pambudy. Foto: Dok. alumniipbpedia
"Kenapa saya yakin? kita pernah bisa, tahun 80-an kita pernah swasembada susu untuk populasi saat itu. Bahkan kelebihan, sempat dibuang ke sungai," katanya.
ADVERTISEMENT
Rachmat menyadari hal tersebut bukan perkara mudah. Tapi dia menegaskan pihak Kementerian sudah menyiapkan konsep pengembangan peternakan susu ini.
"Karena produksi dalam negeri belum dipenuhi. Tapi rencana impor itu sudah ada, Pak Mentan Amran Sulaiman sudah menyiapkan konsep program bersama Dirjen Peternakan. Mereka sudah bekerja untuk memenuhi produksi susu supaya kita mencapai apa yang diharapkan oleh presiden baru," katanya.