Hadapi Ancaman Resesi Global, Jokowi Siapkan 6 Fokus di APBN 2023

1 Desember 2022 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi mengatakan APBN merupakan senjata pemerintah untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dan mengendalikan inflasi. Oleh karena itu, ada 6 fokus yang akan ditempuh pemerintah dalam APBN 2023.
ADVERTISEMENT
Pertama, penguatan kualitas SDM. Kedua, akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial untuk memperbaiki data terpadu kesejahteraan sosial, antara lain melalui registrasi sosial ekonomi.
"Ketiga, melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, khususnya infrastruktur pendukung transformasi ekonomi,” kata Jokowi dalam Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12).
Keempat pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan sentral-sentral ekonomi baru, termasuk di dalamnya adalah Ibu Kota Nusantara (IKN). Kelima, revitalisasi industri.
"Revitalisasi industri penting yaitu dengan terus mendorong hilirisasi. Keenam, pemantapan reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi,” tambahnya.
Jokowi menegaskan kebijakan terkait 6 fokus tersebut membutuhkan pemantauan secara periodik. Karena itu, dia mengingatkan seluruh jajaran pemerintah untuk terus mengawasi penggunaan APBN agar digunakan secara efektif.
ADVERTISEMENT
“Saya minta kepada seluruh kementerian, kepala lembaga, dan juga pemerintah daerah mengendalikan secara detail belanja-belanja yang ada, hitung secara detail belanja-belanja yang ada, jangan terjebak rutinitas,” katanya dalam konferensi pers.
Jokowi menyampaikan kinerja ekonomi nasional positif secara keseluruhan, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,44 persen pada kuartal II 2022, yang dilanjutkan dengan pertumbuhan di kuartal III di angka 5,72 persen. Volume perdagangan terus surplus selama 30 bulan berturut-turut, dengan pertumbuhan hingga 58 persen.
Namun, ia mengingatkan meskipun keadaan ekonomi nasional masih dalam keadaan aman, hal yang sama tidak terjadi pada ekonomi global. Inflasi di Indonesia mencapai 5,8 persen, sementara rata-rata inflasi negara-negara lain capai di atas 10 persen.
Jokowi mengingatkan bawahannya, jika tidak berhati-hati, dapat terjadi hal yang tidak terduga di Indonesia. Ia meminta kepada seluruh lapisan pemerintah untuk bersiap untuk segala kemungkinan. Apalagi ancaman resesi 2023 di depan mata.
ADVERTISEMENT
“Kita semuanya harus memiliki sense of crisis, betul-betul siap atas segala berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi, yang tanpa (bisa) kita prediksi, yang tanpa bisa kita hitung semuanya kita harus siap. Bukan hanya untuk mampu bertahan, tapi juga bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada” katanya