Hadapi El Nino, 160 Ribu Ton Beras Impor Segera Tiba di Indonesia

7 Juli 2023 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh pelabuhan menurunkan sejumlah karung beras impor dari Vietnam dari atas kapal di Pelabuhan Multiguna, Tenau Kupang, NTT, Sabtu (20/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
zoom-in-whitePerbesar
Buruh pelabuhan menurunkan sejumlah karung beras impor dari Vietnam dari atas kapal di Pelabuhan Multiguna, Tenau Kupang, NTT, Sabtu (20/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
ADVERTISEMENT
Tahun ini pemerintah berencana mengimpor 2 juta ton beras melalui penugasan Perum Bulog. Sampai saat ini, sebanyak 570 ribu ton beras sudah masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Beras ini diimpor pemerintah, salah satunya untuk menghadapi cuaca ekstrem, termasuk ancaman El Nino.
"Dalam perjalanan 160 ribu ton. Sebentar lagi datang ke Indonesia," kata Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Bulog, Tomy Wijaya saat dihubungi kumparan, Jumat (7/7).
Tomy menjelaskan, beras impor yang masih dalam perjalanan menuju Indonesia itu merupakan importasi sebesar 500 ribu ton tahap kedua yang dilakukan pemerintah.
"Jadi dari impor 2 juta ton, tahap pertama 500 ribu ton sudah beres, sekarang proses tahap kedua sedang berjalan," kata dia.
Saat ini, stok beras di Perum Bulog ada sebanyak 640 ribu ton. Pasokan beras tersebut akan dipakai untuk menghadapi musim El Nino yang akan melanda Indonesia. Selain impor, pasokan beras Perum Bulog juga didapatkan dari penyerapan beras petani lokal.
Pekerja memindahkan karung berisi beras impor di Gudang Bulog Divre Sumatera Barat, di Padang, Selasa (31/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan meskipun serapan Bulog dalam negeri masih belum memenuhi target yang ditetapkan sebesar 2,4 juta ton, pihaknya meminta Bulog untuk terus menyerap beras dalam negeri. Adapun importasi yang dilakukan merupakan alternatif terakhir dan terpaksa dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Importasi merupakan pilihan terakhir dan opsi yang tersulit buat kita semua. Sehingga sampai semester 1 ini, kami sampaikan bahwa dari 2 juta ton target pengadaan dari luar negeri, hingga saat ini baru terealisasi hanya sekitar 500 ribu ton, karena kita optimalkan serapan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah dan bahwa penyaluran bantuan pangan pemerintah berupa beras melalui penugasan Perum Bulog selama tiga bulan terakhir itu dipenuhi dari hasil penyerapan dalam negeri tersebut." terang Arief.
Sementara, Kementerian Perdagangan akan mendatangkan 1 juta ton beras impor dari India untuk mengantisipasi krisis pangan akibat ancaman El Nino atau musim kemarau ekstrem tahun ini.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan, Perum Bulog akan ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam realisasi importasi 1 juta ton beras dari India.
ADVERTISEMENT
"Kan Bulog itu nanti. Sudah ditugaskan dari Bulog, tinggal MoU-nya bentar lagi selesai terus bisa realisasi," ujar Budi.