Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Hadapi Krisis Global, Banyak Negara Dirikan Lembaga Penjamin Simpanan
28 Februari 2018 13:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah kenaikan jumlah negara yang menerapkan sistem penjaminan simpanan secara eskplisit. Menurut dia, pada 1974 hanya ada 12 negara dengan sistem asuransi simpanan ekplisit.
“Tapi sekarang, sudah 139 negara yang mengadopsi sistem penjaminan simpanan dan 29 negara yang mempertimbangkan penerapan sistem ini,” kata Halim dalam Voyage to Indonesia’s Internationa Seminar on Bank Restructuring and Resolution: 20 Years of Asian Financial Crisis di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (28/2).
Halim menuturkan, peran perusahaan asuransi simpanan juga terus berkembang, mulai dari sistem kotak pembayaran menjadi minimize risiko dengan memperluas kewenangan dalam penyelesaian bank.
ADVERTISEMENT
Dengan penyelesaian yang efektif dan tepat waktu, perusahaan asuransi simpanan dapat meminimalkan biaya yang terkait dengan kegagalan bank. “Jadi sangat memungkinkan perusahaan asuransi simpanan memberikan lebih banyak perlindungan kepada deposan,” lanjutnya.
Di hadapan para tamu undangan dari berbagai negara, terutama perwakilan bank-bank yang pernah menghadapi krisis ekonomi, Halim menceritakan pada saat krisis keuangan Asia, menunjukan bahayanya pinjaman luar negeri jangka pendek yang berlebihan dan peraturan yang rapuh di industri keuangan saat itu.
"Kejadian itu membuat mata uang perbankan mengalami krisis yang disebut Twin Crisis,” jelasnya.
Sementara krisis keuangan Global, kata Halim, telah menunjukkan kepada Indonesia dan banyak negara bahwa peraturan yang lemah dalam industri keuangan yang saat ini berada dalam industri hipotek subprime yang dapat menyebabkan pukulan besar pada ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Di seminar ini juga membuat Indonesia belajar dari negara lain yang puluhan tahun hadapi krisis global. Ini juga jadi pertemuan stakeholder dan beberapa orititas perbankan di Asean yang kita undang,” katanya.
Live Update