Hak Penamaan Stasiun Laris Manis, Penyumbang Pendapatan Nontiket MRT Jakarta

23 Januari 2025 17:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda), Farchad Mahfud dan Head of Gopay Walet, Kelvin Timotius di Jakarta, Kamis (23/1/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda), Farchad Mahfud dan Head of Gopay Walet, Kelvin Timotius di Jakarta, Kamis (23/1/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud optimistis pendapatan nontiket (nonfarebox) MRT Jakarta bakal meningkat 2-5 persen di tahun 2025. Kata Farchad, peningkatannya mengikuti perkembangan ekonomi Indonesia di tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Karena bisnis MRT itu sebenarnya tidak lepas dari perkembangan bisnis commercial retail. Kemudian makroekonomi juga mempengaruhi, bisnis properti juga," jelas Farchad ketika konferensi persnya di Jakarta, Kamis (23/1).
Kontribusi pendapatan nontiket MRT Jakarta paling besar dari hak penamaan stasiun atau naming rights. Dia menyebut, hak penamaan stasiun menyumbangkan 30-40 persen terhadap keseluruhan pendapatan.
Sejumlah penumpang menaiki rangkaian kereta MRT di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Sabtu (28/12/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kontribusi cukup signifikan, karena bagian dari bisnis advertisement juga, itu kunci industri yang kaitannya punya aset manajemen ya. Bisnis naming right itu kontribusinya mencapai 30-40 persen juga," imbuhnya.
Farchad mengatakan, hingga saat ini masih banyak stasiun MRT yang belum diberi hak penamaan. Seperti, Stasiun Blok A, Stasiun Haji Nawi, Stasiun ASEAN, dan Stasiun Bendungan Hilir (Benhil).
Ia mengungkap, sudah ada 5-10 perusahaan yang telah berkontak dengan MRT Jakarta terkait hak penamaan. Meski begitu Farchad tak merinci dari perusahaan mana saja.
ADVERTISEMENT
"Stasiun Benhil itu punya daya tarik tersendiri karena jalur MRT yang diapit oleh dua stasiun KRL sehingga cukup sibuk di situ," sebut dia.
Saat ini, Farchad mengaku sedang fokus menawarkan hak penamaan stasiun untuk MRT Fase 2A yang kini masih dalam tahap pembangunan.
"Kemudian nanti di Fase 2A ada stasiun Monas, ada stasiun Thamrin, Harmoni dan seterusnya ini yang sudah mulai kita tawarkan sejak sekarang, biasanya perusahaan yang sekitar situ yang menarik," katanya.