Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Integrasi moda transportasi menjadi salah satu yang sedang dibahas khususnya oleh PT MRT Jakarta dan TransJakarta. Rencananya, di MRT Fase II Bundaran HI-Kota, setiap Stasiun MRT akan tersambung dengan Halte TransJakarta.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT TransJakarta Agung Wicaksono mengungkapkan, saat ini gagasan tersebut sedang dimatangkan. Ia mengaku masih menunggu proses pembangunan dari MRT Fase II.
“Ini lagi di desain bersama bagaimana, kalau itu kan ada di pihak MRT dan Pemprov yang mendesain bagaimana stasiun dengan halte, rute Fase II dan seterusnya lagi dibahas. Soalnya MRT (Fase II) juga masih proses tender,” kata Agung di Gedung Tribata, Jakarta, Selasa (26/11).
Sambil menunggu MRT Fase II, Agung menjelaskan, pihaknya sedang berupaya mengintegrasikan halte TransJakarta dengan Stasiun MRT di Fase I Bundaran HI-Lebak Bulus. Sejauh ini baru Bundaran HI yang sudah tersambung.
Agung menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan memulai proses integrasi di Halte TransJakarta CSW yang terletak di Jalan Trunojoyo, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan Stasiun MRT ASEAN.
ADVERTISEMENT
“Kemudian sekarang Tosari didesain, terintegrasi dengan kawasan yang dekat dengan Stasiun MRT Dukuh Atas. Nah, yang sekarang proses segera akan groudbreaking adalah untuk Halte di ASEAN yang CSW itu next dalam waktu dekat sehingga targetnya di tengah tahun depan bisa selesai,” ungkap Agung.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin juga memastikan Halte CSW dengan Stasiun ASEAN bakal bisa digunakan di tahun 2020. Integrasi tersebut bisa membuat para penumpang yang ingin berpindah moda transportasi tidak perlu harus jauh-jauh keluar stasiun atau halte.