Hampir Satu Tahun Tragedi Kebakaran, Terminal BBM Plumpang Berbenah

29 Desember 2023 12:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana TBBM Pertamina Plumpang Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana TBBM Pertamina Plumpang Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak tragedi kebakaran di Terminal BBM (TBBM) Plumpang yang merambat ke area pemukiman warga di awal tahun ini, lebih tepatnya 3 Maret 2023, PT Pertamina (Persero) melakukan sederet perubahan.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, melakukan peninjauan di TBBM Plumpang untuk memastikan kesiapan distribusi BBM dan LPG selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 di kawasan Jabodetabek.
Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan kunjungannya juga untuk memantau peningkatan keamanan di TBBM Plumpang, mulai dari pemasangan fasilitas tambahan dan sistem pemadaman otomatis.
"Program lain yang kita lakukan adalah peningkatan safety di Plumpang, di mana telah dilakukan pemasangan monitoring pressure dan juga nanti ada automatic untuk pemadaman ketika terjadi gangguan," ungkapnya di TBBM Plumpang, Jumat (29/12).
Selain itu, lanjut Tiko, Pertamina juga melakukan perbaikan dari sisi aksesibilitas dan peremajaan aset, di mana saat ini pipa dan fasilitas lainnya di TBBM Plumpang banyak yang sudah tua.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kita melakukan perbaikan dan peremajaan secara bertahap dan diharapkan dari sisi integrity aset Pertamina juga selama beberapa tahun ke depan bisa semakin baik," jelas Tiko.
Tiko memastikan, rencana relokasi TBB Plumpang juga masih dalam proses. TBBM tersebut akan direlokasi ke Integrated Green Terminal (JIGT) di kawasan reklamasi Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat mengunjungi Terminal BBM Plumpang bersama direksi Pertamina, Jumat (29/12/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
"Dalam jangka panjang kita akan melakukan relokasi terminal BBM ini ke reklamasi area di Kalibaru secara bertahap, di mana nanti di Kalibaru akan ada integrated energy hub yang bukan hanya untuk BBM bersubsidi tapi juga untuk green energy untuk menyuplai daerah Jabodetabek," katanya.
Tiko memaparkan beberapa program perbaikan keamanan di TBBM Plumpang yakni metering pressure yang memastikan jika ada masalah di pipa maka aliran minyak dari Kilang Balongan akan dihentikan.
ADVERTISEMENT
"Sehingga itu tidak terjadi lagi overflow dari pressure yang tidak terkendali atau kita deteksi dan kita pastikan," jelas Tiko.
Kemudian, Pertamina juga meningkatkan pagar yang membatasi area pemukiman hingga 5 meter. Tiko menambahkan, seluruh operasional TBBM Plumpang dimonitor secara digital, sehingga jika ada gangguan bisa diintervensi dengan baik.
Lalu, Pertamina bekerja sama dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta melibatkan masyarakat sekitar dalam program fire drill atau latihan kedaruratan ketika terjadi sebuah kebakaran.
"Dengan fire drill ini diharapkan jika ada permasalahan ke depan, early warning sistem di kita maupun di masyarakat dengan Pemda DKI termasuk Damkar berjalan dengan baik," pungkas Tiko.

Buffer Zone Belum Diperluas

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat mengunjungi Terminal BBM Plumpang bersama direksi Pertamina, Jumat (29/12/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Ditemui terpisah, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan upaya lain yang dilakukan Pertamina pasca tragedi kebakaran Plumpang yaitu menambah water spray dan memperbarui lightning protection system.
ADVERTISEMENT
Adapun terkait perluasan buffer zone alias zona aman antara fasilitas TBBM dan pemukiman, Fadjar mengatakan upaya tersebut masih dalam proses bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sebab, upaya ini akan berdampak pada rumah-rumah yang berada dalam rentang buffer zone tersebut.
"Rencananya (buffer zone) 50 meter, cuma ya memang kita masih cari solusi terkait itu tapi kita lagi lihat ke depan, yang sekarang kita pikirkan untuk yang relokasi pembangunan terminal Kalibaru," terang Fadjar.
Fadjar tidak menjelaskan secara spesifik kendala perluasan buffer zone tersebut. Hanya saja, Pertamina memastikan upaya peningkatan keamanan masih menjadi prioritas saat ini.
"Soal lahan ini kan sensitif ya, jadi kita terus koordinasi dengan Pemprov juga tapi ya memang mungkin masih butuh proses, jadi yang bisa kita lakukan dulu sekarang yang tadi kita sebutkan itu, pagarnya kita tinggikan, masyarakat juga bisa lebih aman," tandasnya.
ADVERTISEMENT