Hanya 0,04 Persen Angkutan Umum di Jakarta yang Memakai Kendaraan Listrik

27 Juni 2020 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus listrik BYD untuk Transjakarta Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Bus listrik BYD untuk Transjakarta Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta sedang berupaya menggalakkan kebijakan transportasi yang berwawasan lingkungan, salah satunya kendaraan listrik. Namun, proses itu belum berjalan maksimal apabila melihat kondisi yang ada saat ini.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan, jumlah kendaraan listrik masih kecil. Hanya 33 unit dari 89.773 unit angkutan umum yang merupakan kendaraan listrik.
“Untuk kendaraan listrik ini sangat kecil saat ini baru 0,04 persen (dari total angkutan umum) karena memang untuk kendaraan listrik baru ada di angkutan TransJakarta 3 unit dan juga angkutan taksi ada 30 yang dioperasionalkan oleh Blue Bird,” kata Syafrin saat diskusi secara virtual yang digelar YLKI, Sabtu (27/6).
Seorang petugas mengisi daya mobil taksi listrik Bluebird (e-Taxi) di Kantor Pusat Bluebird Group, Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (22/4/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Syafrin mengatakan, saat ini proporsi penggunaan bahan bakar angkutan umum dan angkutan barang di DKI Jakarta cukup variatif. Bahan Bakar Minyak (BBM) yang paling banyak digunakan adalah solar dan premium.
“Berdasarkan data kami memang untuk solar itu komposisinya adalah 50 persen dari total angkutan umum dan barang. Kemudian untuk (BBM) Premium itu total 33,7 persen. Sementara untuk BBG hanya 16,4 persen,” ujar Syafrin.
ADVERTISEMENT
Jumlah total armada angkutan umum dan barang mencapai 89.733. Kategori kendaraan itu terdiri dari Transjakarta sejumlah 3.076, bus besar reguler, 980, bus sedang reguler 117, bus kecil ada 7.785, bus besar AKAP 5.218.
Ada juga taksi sejumlah 12.681, angkutan permukiman 226, angkutan perkotaan 70, angkutan lingkungan 11.041, angkutan sewa khusus/online 12.208, bus pariwisata 2.805, bus AKAP 61, dan angkutan barang 33.505.
Syafrin memastikan pihaknya bakal berupaya meningkat kualitas udara, salah satunya dengan mendorong penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan. Saat ini langkah yang dilakukan adalah mulai dengan pembatasan usia angkutan, ganjil-genap, peningkatan kendaraan listrik, menggenjot transportasi umum dan pejalan kaki, adanya ruang hijau, sampai merintis energi baru terbarukan.