Harapan Bos Garuda Indonesia Jelang Voting Perdamaian PKPU Hari Ini

17 Juni 2022 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia B737-800 NG dengan desain livery pesawat dengan masker terbaru hasil karya anak negeri bertajuk "Indonesia Pride". Foto: Garuda Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia B737-800 NG dengan desain livery pesawat dengan masker terbaru hasil karya anak negeri bertajuk "Indonesia Pride". Foto: Garuda Indonesia
ADVERTISEMENT
Nasib maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) akan ditentukan pada pemungutan suara atau voting proposal perdamaian hari ini, Jumat (17/6).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berharap proses PKPU bisa berakhir dengan perdamaian. Dia juga berharap para kreditur bisa menerima proposal dan homologasi bisa tercapai.
“Iya mudah-mudahan mayoritas mendukung,” ungkapnya kepada kumparan, Kamis (16/6).
Jika dalam voting tersebut para kreditur setuju atas proposal perdamaian, maka Garuda bisa bernapas lega karena PKPU berakhir dengan homologasi atau perdamaian.
Tapi sebaliknya, jika para mayoritas kreditur tidak setuju dengan proposal perdamaian, maka Garuda Indonesia akan jatuh pailit dengan segala akibat hukumnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ketentuan perhitungan voting tersebut telah tercantum dalam UU No. 37 Tahun 2004 tentang PKPU dan Kepailitan, sesuai dengan sifat masing-masing kreditur baik itu separatis (dengan jaminan) atau konkuren (tanpa jaminan).
Sebelumnya, Irfan telah mengatakan bahwa Garuda terus memaksimalkan komunikasi intensif dengan para pemangku kepentingan, terutama para kreditur dan termasuk lessor. Proses itu dilakukan hingga akhirnya berhasil untuk menetapkan Daftar Piutang Tetap (DPT).
ADVERTISEMENT
Dia berujar, sinyal positif telah diterima dari sebagian besar kreditur, dan Garuda Indonesia berharap dapat menuntaskan proses ini dengan sebaik-baiknya.
"Kami meyakini tahapan PKPU yang telah berlangsung dengan kondusif dan konstruktif sejauh ini, tentunya tidak dapat tercapai tanpa adanya dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan tidak hanya para kreditur. Selain itu juga atas dukungan pemegang saham, hingga regulator sebagai satu kesatuan ekosistem bisnis Garuda Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai BUMN," tuturnya, Senin (13/6).
Tawaran Proposal Perdamaian
Soal instrumen restrukturisasi, Garuda akan menawarkan penyelesaian kewajiban usaha khususnya kepada lessor, finance lessor, vendor Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO), produsen pesawat hingga kreditur lainnya dengan nilai tagihan di atas Rp 255 juta melalui penerbitan surat utang baru dengan nilai total USD 800 juta, serta ekuitas dengan nilai total USD 330 juta.
ADVERTISEMENT
Garuda menawarkan surat utang dan ekuitas dengan nilai tersebut akan terus diselaraskan dengan perkembangan negosiasi dan komunikasi bersama kreditur yang masuk dalam kriteria penerima surat utang maupun ekuitas ini.
Irfan juga meyakini seluruh proses PKPU yang terus dioptimalkan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, dapat menghasilkan kesepakatan yang terbaik antara Garuda Indonesia dan seluruh mitra usahanya.