Harga Aset Kripto Diproyeksi Masih Tinggi di 2025, Ini Penyebabnya

14 November 2024 20:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bitcoin Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Harga aset kripto seperti Bitcoin (BTC) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high (ATH) dengan nilai USD 89.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar per koin pada Selasa (12/11). Menurut data dari CoinGecko, kapitalisasi pasar kripto global saat ini melonjak sebesar 6,9 persen dalam 24 jam terakhir, mencapai USD 3,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Reli tersebut tidak hanya mendorong Bitcoin, tetapi juga berimbas pada beberapa aset kripto lainnya, seperti Ethereum (ETH) yang naik 7,4 persen menjadi USD 3.397.
Adapun beberapa aset kripto yang mengalami kenaikan di antaranya altcoin populer, seperti XRP yang mengalami kenaikan sebesar 16,4 persen ke harga USD 0,6782, Cardano (ADA) naik sebesar 8,7 persen ke angka USD 0,6317, dan Solana (SOL) naik 4,9 persen ke harga USD 220,56.
Selain itu, coin AI juga memiliki tren positif seperti Render mengalami kenaikan sebesar 24 persen ke angka USD 7,37 dan SleeplessAI (AI) naik sebesar 10,5 persen di harga USD 0,52. Di sisi lain, meme coin pun mengalami kenaikan signifikan, Dogecoin (DOGE) melonjak 52,6 persen menjadi USD 0,42 dengan kapitalisasi pasar USD 62,1 miliar, SHIB naik 16,4 persen ke harga USD 0,00002917, dan PEPE mengalami kenaikan 21,4 persen ke USD 0,00001462.
ADVERTISEMENT
"Dengan naiknya berbagai koin membuktikan tren positif sepekan pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2024 memberi dampak signifikan di kalangan pelaku pasar," ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam risetnya, Kamis (14/11).
Standard Chartered juga memprediksi lonjakan harga Bitcoin hingga USD 200.000 pada akhir tahun depan. Proyeksi ini dianggap semakin realistis dengan melihat tren harga Bitcoin saat ini. Selain Bitcoin, Ethereum diperkirakan akan mencatatkan rekor tertinggi baru di level USD 10.000 dalam setahun mendatang, sedangkan Solana diproyeksikan memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi daripada kedua aset utama tersebut di pasar kripto.
“Lonjakan harga Bitcoin yang mencapai ATH adalah momen penting bagi pasar kripto, menandakan kepercayaan dan adopsi yang terus meningkat terhadap Bitcoin sebagai aset digital yang terdesentralisasi,” kata Oscar.
ADVERTISEMENT
Menurut Oscar, pencapaian ini juga berpotensi membuka peluang Bitcoin mencapai harga yang lebih tinggi lagi, didukung oleh sejumlah faktor eksternal seperti perkembangan kebijakan global dan minat dari institusi keuangan besar.
“Ke depan, saya optimistis Bitcoin akan menjadi lebih menarik, tidak hanya bagi investor ritel tetapi juga bagi institusi yang mencari diversifikasi aset di tengah ketidakpastian ekonomi global,” tambahnya.
Oscar juga menyampaikan bahwa Bitcoin semakin mengukuhkan diri sebagai digital gold. "Sama halnya dengan emas yang telah lama dianggap sebagai penyimpan nilai, Bitcoin kini mulai mendapatkan pengakuan yang serupa," ujarnya. Menurutnya, Bitcoin menawarkan peluang bagi investor untuk melindungi kekayaan mereka di saat ketidakstabilan pasar tradisional.
Dengan kenaikan harga ini, Oscar juga melihat adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap aset digital. "Bitcoin telah membuktikan dirinya sebagai aset yang tidak hanya terdesentralisasi tetapi juga transparan." ujar Oscar.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.