Harga Ayam Naik, Saham Emiten Unggas Diprediksi Cemerlang

13 April 2021 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak mengumpukan telur ayam broiler di salah satu usaha ayam bertelur Desa Blang Bintang, Kabaupaten Aceh Besar, provinsi Aceh, Senin (23/7). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
zoom-in-whitePerbesar
Peternak mengumpukan telur ayam broiler di salah satu usaha ayam bertelur Desa Blang Bintang, Kabaupaten Aceh Besar, provinsi Aceh, Senin (23/7). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
ADVERTISEMENT
Harga ayam broiler atau ayam ras di pasar tradisional mengalami kenaikan dalam dua hari terakhir. Berdasarkan situs Informasi Pangan Jakarta, ayam broiler per Selasa (13/4) berada di harga Rp 40.738 per ekor. Bahkan di Pasar Kebayoran Lama harga ayam broiler mencapai Rp 55.000 per ekor.
ADVERTISEMENT
Harga ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebab pada 10 April 2021 lalu, harga ayam broiler masih di kisaran Rp 30.000 per ekor. Tak ayal kenaikan harga ayam broiler ini juga menjadi salah satu penyebab inflasi di minggu kedua bulan April.
Meski demikian, kenaikan harga ayam ini justru bisa menjadi sentimen positif yang akan menggerakkan saham emiten poultry. Head of Retail Investment Trimegah Sekuritas, Glen Riyanto mengatakan, kenaikan harga ayam ini akan menguntungkan bagi emiten saham PT Japfa Tbk (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).
“Kalau harga ayam broiler naik, emiten mana yang paling diuntungkan? Yang paling diuntungkan JPFA dan CPIN. Dan ada juga MAIN,” ujar Glen dalam Marketalk Trimegah Sekuritas, Selasa (13/4).
Ilustrasi bermain saham. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Glen merinci kenaikan harga ayam ini bisa menguntungkan bagi JPFA karena kontribusi terbesar pendapatan perseroan berasal dari ayam broiler. Presentasenya mencapai 35 persen dari total pendapatan. Begitu juga dengan CPIN, lini bisnis ayam broiler menyumbang 30 persen dari total pendapatan. Sementara untuk MAIN porsinya memang lebih kecil yaitu sekitar 13 persen.
ADVERTISEMENT
Dari pergerakan sahamnya, Glen mengatakan bahwa saham JPFA masih menarik untuk dikoleksi. “JPFA untuk poultry masih menarik,” ujarnya.
Pada perdagangan hari ini harga saham JPFA ada di level Rp 2.130. Menurut Glen harga itu masih berada di rentang kisaran yang direkomendasikan yaitu support di Rp 2.040 dan resisten di Rp 2.440.
“Kalau JPFA turun di bawah Rp 2.040 maka berpotensi bergerak sideways dengan range Rp 1.810 sampai Rp 2.040,” ujarnya.
Sementara itu untuk CPIN, Glen mengatakan harganya sudah mulai tinggi bahkan sudah sempat menembus level resisten di atas Rp 7.100. Sehingga menurut Glen saham CPIN layak dijadikan investasi jangka panjang ketimbang trading.
Untuk investor trading, Glen lebih merekomendasikan untuk mengoleksi saham MAIN. Menurutnya emiten ini juga masih cukup menarik. “MAIN itu bergerak support Rp 810. Selama dia masih support Rp 810 masih oke. Untuk MAIN masih menarik ya. Resisten terdekat di harga Rp 910,” ujarnya.
ADVERTISEMENT